Jumat 13 Jul 2018 14:20 WIB

Ini Tiga Opsi dan Kontrak Politik Demokrat di Pilpres

Ketum Demokrat SBY menyampaikan tiga opsi di pilpres dan kontrak politik.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, sidang majelis tinggi Demokrat telah menyepakati tiga opsi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Selain itu, Demokrat juga mengajukan lima kontrak politik untuk partai politik (parpol) yang ingin menjalin koalisi dengan Demokrat.

Dalam video yang diterima Republika.co.id, SBY menjelaskan opsi pertama Demokrat di pilpres adalah mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres pejawat. Kemudian, opsi kedua, Demokrat mengusung Prabowo Subianto. "Apabila poros ketiga bisa kami bentuk, Demokrat akan mengusung calon presiden lain, selain Pak Jokowi dan Pak Prabowo," kata SBY.

Dalam video itu, SBY juga menjabarkan lima kontrak politik untuk parpol yang ingin menjalankan koalisi. Pertama, capres dan cawapres yang akan diusung Demokrat harus tegas mendukung Pancasila. Kedua, capres dan cawapres harus bisa mencari jalan keluar atas persoalan ekonomi dan kesejahteraan yang tengah dialami masyarakat saat ini, mulai dari sulitnya lapangan pekerjaan, hambatan di dunia investasi, serta daya beli masyarakat tidak mampu.

Ketiga, yaitu berkaitan dengan persoalan hukum dan keadilan. Lalu yang keempat, Partai Demokrat meminta capres dan cawapres nantinya berkomitmen untuk menciptakan stabilitas politik dengan cara-cara yang konstitusional, bukan represif.

Kelima, yang juga dianggap tidak kalah penting bagi Partai Demokrat, yaitu menjaga persatuan dan kerukunan sosial. SBY menuturkan, Partai Demokrat menolak politik identitas dan politik SARA dalam pemilu.

"Demokrasi akan mundur ke belakang kalau politik identitas mewarnai pemilu dan pilkada," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement