Rabu 11 Jul 2018 20:42 WIB

Masuk Bursa Cawapres Jokowi, Din: Saya Tersanjung

Din mengaku siap jika memang dipercaya mendampingi Jokowi.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Bayu Hermawan
Pembukaan MTQ Internasional. Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin (kiri) serta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menghadiri MTQ Internasional II dan MTQ Nasional VIII Antar Pondok Pesantren di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Pembukaan MTQ Internasional. Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin (kiri) serta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menghadiri MTQ Internasional II dan MTQ Nasional VIII Antar Pondok Pesantren di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengaku tersanjung, namanya disebut-sebut masuk ke dalam bursa calon wakil presiden untuk Joko Widodo (Jokowi) di pemilihan presiden 2019. Namun, ia mengaku belum ada parpol yang melakukan pendekatan terhadap dirinya terkait hal ini.

Mengenai kesiapannya, mantan Ketua Muhammadiyah ini mengaku bahwa latar belakangnya yang aktif di organisasi masyarakat (ormas) Islam menjadikan dia memiliki cukup pengalaman. Di sisi lain, dia juga sempat menjabat di beberapa organisasi muslim baik dalam dan luar negeri.

"Maka saya merasa tentu sangat naif dan menghina organisasi saya ini kalau tidak siap," ujar Din Syamsudin di Istana Negara, Rabu (11/7).

Meski demikian Din pun merasa kecil karena dia bukan lah orang dengan latar belakang partai politik. Terlebih untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin negara harus melalui pencalonan dari partai politik.

Dengan persoalan tersebut, dia menyerahkan seutuhnya terkait calon wakil presiden kepada partai politik dan calon presiden yang akan diusung. Jika memang Din dianggap cocok maka dia akan bekerja sekuat tenaga dan bekerja sama bersama presiden.

"Insya Allah komitmen keindonesiaan kita dan keagamaan itu tak terpisahkan. Dan kita menampilkan agama yang mengambil jalan tengah yang kita promosikan sekarang, dan saya kira akan menjadi kekuatan pemersatu bangsa dan bisa memajukan bangsa," ujar Din Syamsudin.

Din pun mengaku bahwa hingga saat ini belum ada pendekatan secara khusus dari partai politik yang mengajaknya ikut dalam pemilihan presiden 2019. Pun dengan Presiden Jokowi juga tidak ada komunikasi khusus terkait hal tersebut.

Namun, ada beberapa teman yang sempat melakukan kontak lewat sambungan telepon terkait dengan pemilihan presiden dan nama Din yang mulai disebut-sebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement