Rabu 11 Jul 2018 18:29 WIB

Pengamat: Mahfud Penuhi Kriteria Dampingi Jokowi

Pengamat menilai Mahfud MD dan Ma'ruf Amin cocok untuk menjadi cawapres Jokowi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bayu Hermawan
 Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai sosok seperti Mahfud MD dan Kiai Ma'ruf Amin, memenuhi kriteria yang tepat untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon wakil presiden pada pilpres 2019. Ada beberapa kriteria yang menurutnya harus dimiliki cawapres Jokowi.

Kriteria pertama, yakni berlatar santri atau militer. Latar santri ini, menurut Qodari, penting untuk melindungi Jokowi dari serangan isu-isu agama. Kedua, sebaiknya memang dari nonparpol agar tidak menimbulkan kecemburuan di antara parpol pendukung Jokowi.

"Ketiga, saya kira harus tokoh senior. Karena kalau muda dikhawatirkan akan maju di Pilpres 2024 dan menjadikan posisi wapres ini sebagai batu loncatan," katanya.

Keempat, papar Qodari, cawapres untuk Jokowi juga harus memiliki kapasitas dan kapabilitas di pemerintahan. Menurutnya Jokowi perlu mempertimbangkam tokoh-tokoh yang punya cukup wawasan.

"Saya kira dari semua aspek itu Pak Mahfud MD memenuhi semua persyaratan. Tapi tentunya bukan cuma Pak Mahfud saja, misalnya ada KH Ma'ruf Amin. Jadi yang memenuhi kriteria tadi bukan orang partai. Bisa santri, bisa ketua MUI, dan tokoh senior. Saya juga melihat potensi di Moeldoko (untuk jadi cawapres Jokowi)," ujarnya.

Hingga kini PDIP masih menutup rapat kandidat nama cawapres yang dipilih untuk mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. Kendati spekulasi mengenai sosok cawapres Jokowi belakangan ini menguat berasal dari nonpartai.

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Eriko Sotarduga mengatakan, yang pasti cawapres untuk Jokowi harus mendapat restu dari partai politik mitra koalisi. Sebab menurutnya, dalam mendaftarkan capres dan cawapres, PDIP tidak bisa sendiri-sendiri dan harus berkoalisi dengan partai lain. PDIP pun sudah menjalin komunikasi dengan Golkar, Nasdem, PPP dan Hanura.

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan pengumuman cawapres Jokowi menunggu momen yang tepat. Dia mengumpamakan momen tersebut dengan cuaca yang cerah. Ia juga bilang, pengumuman itu juga menunggu lawan politiknya mengumumkan pengusungan capres-cawapres.

Baca juga: Mahfud MD Mengaku tak Tahu Isu Dijadikan Cawapres

Menanggapi kabar jika namanya masuk dalam bursa cawapres Jokowi, Mahfud MD justru belum mengetahui hal tersebut. "Saya tidak tahu. Kan bukan saya yang memasukkan," kata Mahfud saat dikonfirmasi di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (11/7).

Mahfud masih enggan menjawab lebih perinci terkait masa depannya di kontestasi presiden mendatang. Dia mengaku akan memberikan jawaban secara langsung ke Jokowi. "Nanti saya jawab. Saya jawabnya ke Pak Jokowi," ucap Mahfud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement