Rabu 11 Jul 2018 18:11 WIB

Jokowi: Nama Bakal Cawapres Mengerucut Jadi Lima

Jokowi mengatakan, nama-nama tersebut tengah digodok oleh parpol pendukungnya.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Joko Widodo
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, nama bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2019 semakin mengerucut. Jokowi mengatakan, saat ini nama-nama tersebut masih digodok bersama parpol-parpol pendukungnya.

"Dari sepuluh nama mengerucut ke lima," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/7).

Saat ini, lanjutnya, nama bakal cawapresnya tersebut masih dalam tahap penggodokan bersama dengan partai-partai pendukungnya. Saat ditanya lebih detail nama-nama kelima tokoh yang tengah digodoknya tersebut, Jokowi pun enggan membeberkannya.

Jokowi mengatakan, nama calon pendampingnya tersebut akan diumumkan pada waktu yang tepat. Jokowi pun menyebut bakal cawapresnya tersebut bisa berasal dari berbagai kalangan, baik dari partai maupun nonpartai, profesional, masyarakat sipil, bahkan TNI ataupun Polri.

"Yang namanya digodok itu pasti nunggu biar matang. Kalau digodok belum matang terus dikeluarkan, itu menjadi setengah matang. Biar matang dulu, nanti akan kami sampaikan pada saat yang tepat," katanya menjelaskan.

Baca juga: PDIP Cermati Usulan Mahfud Jadi Cawapres Jokowi

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya masih mencermati sejumlah nama yang menjadi kandidat calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo (Jokowi). Salah satu nama yang juga dicermati oleh PDIP adalah mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.

Menurut Hasto, PDIP sudah memahami rekam jejak Mahfud MD. "Saat ini kan beliau juga menjadi bagian dari Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP). Kami tahu track record beliau, tetapi apakah beliau (akan) jadi cawapres atau tidak, masih kami cermati," ujar Hasto di DPP PDIP di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/7).

Hal serupa juga dilakukan oleh PDIP terhadap nama-nama lain yang juga mengemuka di masyarakat dan diharapkan bisa menjadi cawapres Jokowi. "Ada Moeldoko, kemudian Tuan Guru Bajang (TGB), Ma'ruf Amin, dan sebagainya. Semua nama yang muncul, dan yang saat itu masih ada di hati masyarakat itu pun kami cermati," kata Tjahjo menegaskan.

Sementara itu, Mahfud MD mengaku belum tahu tentang wacana cawapres atas nama dirinya. "Saya tidak tahu. Kan bukan saya yang memasukkan," kata Mahfud saat dikonfirmasi di Istora Senayan, Jakarta, Rabu.

Mahfud masih enggan menjawab lebih perinci terkait masa depannya dalam kontestasi presiden mendatang. Dia mengaku akan memberikan jawaban secara langsung ke Jokowi. "Nanti saya jawab. Saya jawabnya ke Pak Jokowi," ucap Mahfud.

Sejauh ini, Mahfud mengaku belum ada komunikasi lebih lanjut mengenai Pemilihan Presiden 2019 dengan Presiden Jokowi. Tetapi, dia tak menampik selalu menjalin komunikasi dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut. "Tidak ya (kalau bicarakan soal politik). Kalau soal pilpres, tidak ada ya," kata Mahfud.

Nama lain yang cukup santer terdengar sebagai cawapres Jokowi adalah Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Purn TNI Moeldoko. Kendati demikian, sama seperti Mahfud, Moeldoko enggan berspekulasi terkait isu cawapres tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement