REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Ferry Juliantono memastikan calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Prabowo Subianto, tidak diputuskan secara sepihak. Gerindra akan melibatkan PKS dan PAN sebagai parpol koalisi, untuk memutuskan siapa cawapres Prabowo.
"Semua memang harus dibahas bersama terutama langkah-langkah ke depan termasuk sekiranya cawapres dan berkoalisi dengan partai demokrat. Kita serahkan kepada kebijaksanaan pimpinan partai untuk mematangkan hal tersebut," kata Ferry kepada wartawan, Kamis (11/7).
PKS dan PAN sebagai partai koalisi sempat kecewa setelah pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syariefuddin Hasan menyebut AHY sebagai cawapres Prabowo. Namun Ferry membantah apa yang dikatakan Syarief Hasan tersebut.
"Kami pasti membahasnya bersama termasuk langkah langkah yang akan dilakukan. Soal pilpres masih sedang dimatangkan pembahasannya bersama koalisi," ujar Ferry.
Ferry menegaskan pembahasan mengenai siapa calon wakil presiden Prabowo Subianto masih terus di bahas. Dan pembahasan itu akan melibatkan partai Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat.
"Pak Prabowo menyampaikan akan mematangkannya bersama dengan pimpinan partai PKS dan PAN untuk memutuskan calon wakil presiden yang akan mendampinginya," Ferry menambahkan.
Dan ia juga menegaskan partai Gerindra akan tetap mencalonkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Karena memang sosok Prabowo figur yang memiliki popularitas dan sangat tinggi elektabilitasnya untuk pilpres nanti.
Kekuatan Prabowo ini sudah terlihat di Pilkada serentak, khususnya di jabar dan jateng. Faktor prabowo sangat berpengaruh disamping animo ganti presiden dan kerja kolektif partai-partai pendukung.
Baca juga: Sohibul Sebut PKS tidak 'Baper' dengan Isu Duet Prabowo-AHY
Presiden PKS Sohibul Iman sempat menanggapi dengan santai kabar tentang adanya peluang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menggandeng AHY pada Pilpres 2019. Sohibul mengatakan, kabar Prabowo akan menggandeng AHY tidak menganggu hubungan PKS dengan Gerindra. Ia mengapresiasi munculnya nama AHY dalam bursa calon wakil presiden pendamping tokoh yang dikenal sebagai rival Presiden Joko Widodo tersebut.
"Munculnya banyak calon dalam proses demokrasi itu bagus, supaya rakyat memiliki pilihan yang banyak. Bagi kami, tidak ada sikap yang berat," tambah Sohibul.
Ia mengaku kabar tentang Prabowo yang kemungkinan menggandeng AHY itu tidak memperenggang hubungan partainya dengan Partai Gerindra. Sohibul menambahkan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarif Hasan sebelumnya juga telah menemuinya dan mengajak berkoalisi, sehingga munculnya nama calon pendamping Prabowo dari Partai Demokrat bukan hal yang baru bagi PKS.