Selasa 10 Jul 2018 20:24 WIB

Pengamat: Mahfud Mampu Tingkatkan Elektabilitas Jokowi

Mahfud adalah figur yang bisa diterima semua pihak.

Mahfud MD
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, mengatakan, Joko Widodo membutuhkan sosok calon wakil presiden yang bersih. Ia menilai Mahfud MD bakal mampu meningkatkan elektabilitas Jokowi.

Ia mengatakan Mahfud MD sangat cocok mendampingi Jokowi. “Di tengah parpol saling berebut posisi cawapres, Mahfud adalah figur yang bisa diterima semua pihak," kata Ujang saat dihubungi di Jakarta, Selasa (10/7).

Dia mengatakan figur cawapres sangat menentukan. Meskipun elektabilitas Jokowi sangat tinggi, kesalahan memilih nama cawapres bisa berakibat fatal.

Menurut dia, sosok Mahfud adalah figur yang bersih karena merupakan aktivis dan intelektual yang berintegritas. Figur seperti Mahfud dibutuhkan Jokowi untuk meningkatkan elektabilitas.

Ia menambahkan Mahfud merupakan figur komplet karena berpengalaman di ranah eksekutif, legislatif, dan yudikatif. “Sebagai Guru Besar Hukum, Mahfud juga selalu menjadi rujukan berbagai masalah, khususnya terkait masalah hukum dan kebangsaan," ujarnya.

Menurut dia, Mahfud juga berlatar belakang santri dan pernah menjadi Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). Ia mengatakan latar belakang ini akan membuat Mahfud mampu diterima berbagai kelompok.

Menurut Ujang, langkah yang harus diambil Jokowi saat ini adalah memilih figur bersih dan bisa meningkatkan elektabilitasnya. Sebab, karakter tersebut dianggap lebih penting dibandingkan mengedepankan keterwakilan politik.

Terkait posisi Mahfud dari non-parpol, itu tidak masalah karena kalau sudah dipilih Jokowi maka partai koalisi akan ikut. “Hal sama juga pernah terjadi di era Susilo Bambang Yudhoyono yang memilih Boediono, aman saja karena koalisi tidak pecah dan menang mutlak ketika pilpres," katanya.

Ujang menilai Jokowi dan partai pendukungnya bisa saja memilih figur dari luar Jawa sebagai cawapres. Namun, hal itu belum tentu efektif jika tidak bisa menambah elektabilitas Jokowi.

Menurut dia, terkait keterwakilan politik, hal itu bisa dilakukan Jokowi saat membentuk kabinetnya nanti. Sebab, figur-figur dari luar Jawa yang kompeten dan berintegritas harus dipertimbangkan masuk dalam kabinet Jokowi.

"Kalau soal keterwakilan politik , bisa dibangun dalam kabinet nanti. Percuma memilih figur dari luar Jawa kalau hanya demi keterwakilan politik namun tidak bisa nambah elektabilitas," katanya.

Menurut dia sangat rasional kalau Jokowi meminang Mahfud MD karena merupakan intelektual dan bersih sehingga tidak tersandera masalah hukum. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement