Selasa 10 Jul 2018 13:09 WIB

GNPF Ulama Jalankan Pesan Habib Rizieq

Silaturahim ke PKS dilakukan atas pesan Habib Rizieq.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah politisi bersilaturahim ke Habib Rizieq di Makkah.
Foto: republika
Sejumlah politisi bersilaturahim ke Habib Rizieq di Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama bersilaturahim ke kantor Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/7). Ketum GNPF Yusuf Martak mengatakan, kunjungan itu dilakukan setelah melakukan pertemuan dengan Habib Rizieq di Makkah.

"Ini merupakan hasil pertemuan dengan Habib Rizieq di Makkah, dengan PKS, Gerindra Pak Prabowo, dan Amien Rais serta beberapa partai lain yang sudah bertemu di Makkah," ujar Yusuf saat ditemui seusai bertemu Presiden PKS, Sohibul Iman.

Yusuf mengatakan, silaturahim ini dilakukan atas pesan Habib Rizieq agar pihaknya memberikan ruang sebesar-besarnya bagi partai untuk mengusung pemimpin yang akan bertarung dalam Pemilu 2019 mendatang. "Yang kita jalankan adalah pesan Habib Rizieq, memberikan ruang sebesar-besarnya bagi partai karena partai mempunyai satu dinamika, punya tingkat lobi dan sebagainya, kita berikan kebebasan. Kita tinggal menunggu," ucapnya.

Dia menjelaskan, kunjungannya ke kantor PKS diikuti 11 orang yang terdiri atas beberapa komponen, baik dari GNPF Ulama, Persaudaraan 212, Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), dan dari Aliansi Pergerakan Islam (API) Jabar. Menurut dia, beberapa elemen tersebut awalnya mengusung calon yang berbeda-beda.

Namun, kata dia, kini beberapa elemen tersebut telah sepakat untuk mengadakan audiensi dan konsultasi dengan beberapa partai yang memang sepaham. "Setelah kita bersama, kita sepakat untuk mengadakan audiensi dan konsultasi dengan beberapa partai yang memang sepaham dengan kita, yakni PKS, Gerindra, PAN, dan PBB. Di sini kita memberikan satu ruang yang bebas, bagi partai untuk menentukan siapa calonnya," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya sebagai perwakilan ulama dan perwakilan umat akan terus memberikan masukan kepada beberapa partai tersebut untuk membentuk sebuah koalisi sehingga bisa menentukan calon-calon yang sesuai dengan pilihan umat. "Koalisi dalam arti kata, koalisi partai-partai yang nantinya akan menentukan calon-calonnya," ujarnya menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement