Selasa 10 Jul 2018 00:01 WIB

26 KK Jadi Korban Kebakaran di Bandung

Sebanyak 16 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Friska Yolanda
Kebakaran di kawasan padat penduduk di jalan Tera, Sumur Bandung, Bandung, Senin (9/7).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Kebakaran di kawasan padat penduduk di jalan Tera, Sumur Bandung, Bandung, Senin (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, Bandung -- Kebakaran terjadi di permukiman padat penduduk, di Kota Bandung, Senin (9/7). Akibat peristiwa tersebut, 26 kepala keluarga terdampak.

Pemadam Kebakaran Kota Bandung melakukan pendinginan di kawasan padat penduduk, Jalan Tera, Braga, Sumur Bandung, Senin malam. Menurut ketua RT 2 RW 5, Hariono Kuswandi, titik api berasal dari salah satu penghuni kontrakan, Iswandi. 

"Dengar-dengar dari masak, ketiduran, tapi belum bisa mengecek," kata Hari.

Data sementara yang dikumpulkan Hari, terdapat 26 Kepala Keluarga yang terkena imbas kebakaran. "Untuk rumah belum tahu, karena satu rumah bisa sampai 2 KK," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Operasi Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Kebakaran Kota Bandung, Kurnia Saputra mengakui laporan pertana kali dari pukul 14.45. "Tujuh menit kemudian kami tiba di lokasi, karena bangunan semi permanen jadi cepat menyebarnya," kata Kurnia.

Dia mengakui terdapat kesulitan untuk mencapai TKP, karena masuk dalam gang. Untuk itu damkar menggunakan akses melalui Tera Residence untuk memadamkan api.

"Jadi karena bentuk permukimannya juga padat. Supaya lebih cepat kita dengan gedung terdekat. Itu juga sulit," jelasnya.

Penggunaan hidran apartemen pun digunakan untuk membantu pemadaman. Damkar menurunkan 16 unit mobil pemadan kebakaran dan dua unit mobil rescue. 

Listrik di sekitar pemukiman sudah dimatikan untuk menghindari risiko lain. Menurut Kurnia, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, sementara pihak damkar masih mendata kerugian dan korban dari kebakaran tersebut.

Kurnia mengimbau, warga dan korban untuk tetap menjauhi lokasi. "Karena takut ada hal-hal yang lain terjadi. Untuk sementara evakuasi korban dan bantuan akan terus dilakukan oleh lintas Dinas," jelas Kurnia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement