Rabu 04 Jul 2018 17:19 WIB

Menkominfo Minta Tik Tok Bersihkan Konten tak Layak Posting

Perwakilan pengembang aplikasi Tik Tok kunjungi Kemenkominfo Rabu ini.

Red: Nur Aini
Aplikasi Tik Tok buatan Cina.
Foto: South China Morning Post
Aplikasi Tik Tok buatan Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menemui perwakilan perusahaan pengembang aplikasi video pendek Tik Tok di Kantor Kementerian Kominfo di Jakarta, Rabu sore (4/7).

"Ya sore ini kami panggil mereka ke sini (Jakarta). Makanya saya mau ke kantor segera. Mereka harus bersihkan dulu konten negatif dan melanggar aturan, terutama konten yang saya anggap tidak layak posting, apalagi untuk anak-anak," kata Rudiantara usai rapat terkait kekerdilan pada anak di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu sore.

Rudiantara menjelaskan persoalan Tik Tok, yang berujung pada pemblokiran aplikasi tersebut, terkait pada banyaknya konten negatif. Hal itu mengingat pengguna aplikasi tersebut sebagian besar adalah anak. "Isunya sih bukan soal 'platform'-nya, tapi yang menjadi perhatian saya adalah bagaimana kita mendidik anak-anak Indonesia ini mulai dari lingkungan rumah, sekolah, luar sekolah. Tik Tok ini bukan hanya kasus Kominfo, tapi kita semua yang merasa bertanggungjawab atas pendidikan anak-anak," ujarnya.

Aplikasi berbagi video singkat Tik Tok dikembangkan oleh perusahaan yang berbasis di Cina dan Singapura. Kementerian Kominfo, Selasa (3/7), memblokir delapan domain name system (DNS) Aplikasi Tik Tok karena selama satu bulan terakhir Kementerian tersebut menerima sedikitnya 2.853 laporan masyarakat atas keresahan terhadap aplikasi tersebut.

Laporan tersebut antara lain menunjukkan adanya konten pornografi dan pelecehan agama. Pemerintah Indonesia menuntut perusahaan pengembang aplikasi tersebut untuk membersihkan konten negatif dan menjaga agar konten serupa tidak kembali muncul di kalangan pengguna Tik Tok Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement