Selasa 03 Jul 2018 18:00 WIB

Jenazah Polisi Korban Separatis Papua Akhirnya Ditemukan

Kapolri menyatakan dua korban akan diberikan kenaikan pangkat luar biasa

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian memberikan pengarahan personel TNI Polri di Mimika Papua.
Foto: dok. Divisi Humas Polri
Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian memberikan pengarahan personel TNI Polri di Mimika Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian akhirnya menemukan jenazah Inspektur Dua Jesayas H Nusi yang sempat menghilang usai diserang kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Papua,, Selasa (3/7). Ketika itu, korban sedang melakukan pengamanan logistik Pilkada di Torere, Puncak Jaya, Papua.

"Saya sudah konfirmasi ke papua tadi sekitar jam 10 atau jam 11 waktu setempat sudah ditemukan jenazah rekan kami Ipda Jesayas Nusi yang gugur pada saat pengamanan membawa logistik pemilu dan diserang di sungai Membarano," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (3/7).

Jasad Jesayas ditemukan kira-kira 300 meter dari tempat penembakan. Saat ditemukan, masih terdapat peralatan lengkap termasuk senjata yang masih ada di pinggangnya. Jasad Jesayas juga masih mengenakan rompi anti peluru. "Saya kira akan ditindaklanjuti untuk dimakamkan di Biak," ucap Setyo.

Sementara untuk penyebab meninggal personel tersebut, Polisi masih perlu melakukan autopsi. Sehingga, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab meninggalnya Jesayas. Hingga saat ini, Setyo menuturkan, aparat masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku

Sebelumnya, personel kepolisian lain yang sempat hilang dalam penyerangan saat ia mengamankan logistik di Torere, Puncak Jaya, Papua pada Rabu (27/6) lalu juga telah ditemukan. Personel bernama Brigpol Sinton ditemukan dalam keadaan tewas.

"Satu personel ketemu, yang bersangkutan gugur," kata Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (2/7) pagi. Senjata personel tersebut tidak ditemukan bersama jasad personel tersebu.

Tito yang juga telah mengunjungi Papua pada Ahad (1/7) menyampaikan, pada hari penyelenggaraan pilkada serentak, Rabu (27/6) perahu yang ditumpangi sejumlah personel pengamanan Pilkada ditembaki. Terdapat dua perahu. Satu perahu ditembaki, sedangkan perahu lainnya merapat untuk melakukan perlawanan.

Dalam perahu yang ditembaki tersebut kepala distrik Torere yang merupakan warga asli Papua tewas. Seorang pendeta dan dua orang polisi melompat beserta senjata dan hilang. Seorang polisi, Brigpol Sinton kemudian ditemukan di tepi Sungai Memberamo, papua dalam keadaan tak bernyawa.

Tito menyampaikan, Polri memberikan kenaikan pangkat luar biasa pada personel yang tewas saat bertugas mengamankan pilkada tersebut. Di samping itu, ia meminta Polda untuk memerhatikan nasib keluarga personel. Ia menyayangkan kejadian tersebut terjadi berdekatan dengan hari jadi Bhayangkara ke 72.

"Di 1 Juli 2018 kita berbahagia 72 tahun Bhayangkara, tapi kita juga ada anggota kita berduka anggota gugur dalam bertugas," kata Tito yang juga mantan Kapolda Papua.

Sebelum Pilkada kelompok bersenjata melakukan penembakan terhadap pesawat Trigana Air di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada Senin 25 Juni 2018. Pesawat tersebut mengangkut logistik Pilkada dan 15 personel Brimob Polri.

Dalam peristiwa tersebut, kelompok tersebut menembaki warga di sekitar Bandara Kenyam dan menewaskan tiga warga sipil serta satu anak terluka. Aksi tersebut telah menyebabkan ditundanya pelaksanaan pemungutan suara di Kabupaten Nduga.

Pada Rabu (27/6), penembakan dikabarkan kembali terjadi di sekitar Bandara Nduga, Rabu 27 Juni 2018. KKB melakukan penembakan tak terarah. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut.

Masih di hari yang sama, KKB menembaki warga dan aparat di Distrik Torere, Kabupaten Puncak Jaya. Dua anggota Polri dan kepala distrik yang membawa surat suara tewas ditembak. Sejumlah anggota Polri dikabarkan sempat hilang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement