Senin 02 Jul 2018 21:01 WIB

KPAD Purbalingga akan Bentuk Tiga Kampung Peduli AIDS

KPAD mencoba menggalakkan kepedulian warga terhadap upaya penanggulangan AIDS

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Seorang warga melakukan cek VCT atau tes HIV/AIDS dalam rangka peringatan Hari Aids Sedunia yang diselenggarakan oleh Forum LSM Peduli AIDS di Kawasan Bundaran HI Jakarta, Ahad (3/12).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Seorang warga melakukan cek VCT atau tes HIV/AIDS dalam rangka peringatan Hari Aids Sedunia yang diselenggarakan oleh Forum LSM Peduli AIDS di Kawasan Bundaran HI Jakarta, Ahad (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Sepanjang tahun 2013 ini, Komite Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Purbalingga akan membentuk kampung peduli AIDS di tiga wilayah kecamatan. Ketiga kecamatan yang ditunjuk ini, terdiri dari Kecamatan Padamara, Kaligondang dan Kemangkon.

''Melalui keberadaan kampung ini, kita mencoba menggalakkan kepedulian warga terhadap upaya penanggulangan AIDS. Antara lain, dengan membangun pemahaman warga mengenai apa itu penyakit HIV/AIDS, dan bagaimana penanganan dan pencegahan penularan penyakit ini,'' jelas Sekretrais KPAD Purbalingga, Heni Ruslanto, Senin (3/7).  

Selain membentuk Kampung Peduli AIDS, Heni juga menyebutkan, pihaknya akan terus menggencarkan sosialisasi mengenai pencegahan HIV/AIDS, dengan melakukan penyuluhan di berbagai lokasi. Khususnya, di wilayah-wilayah yang sebelumnya diketahui terdapat kasus HIV/AIDS, seperti di Kecamatan Bojongsari, Karangmoncol, Bobotsari, Karangreja dan Karanganyar.

Terkait kegiatan penyuluhan ini, KPAD menggelar kegiatan sosialisasi di wilayah Kecamatan Karangmoncol, Senin (2/7). Kegiatan sosialisasi dihadiri jajaran  Forkompimcam, kepala UPT, kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda serta pengurus PKK kecamatan dan desa.

Menurutnya, kegiatan sosilalisasi dilakukan di wilayah Kecamatan Karangmoncil, karena temuan kasus HIV di wilayah tersebut mengalami peningkatan. Hingga Juni 2018, di wilayah Karangmoncol sudah ditemukan 15 kasus yang terdiri dari 9 kasus HIV dan 6 kasus HIV. Dari jumlah tersebut, ada 5 orang yang sudah meninggal.

''Untuk mencegah semakin banyaknya temuan kasus HIV/AIDS inilah, pemahaman masyarakat mengenai kasus HIV/AIDS perlu terus ditingkatkan,'' jelasnya.

Dia juga menyebutkan, selain untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai kasus HIV/ADIS, pihaknya juga berupaya memberi pemahaman agar masyarakat tidak memberikan perlakukan diskiminatif dan stigma buruk pada pengidap HIV/AIDS.

Camat Karangmoncol, Titis Panjer Rahino, mengaku prihatin dengan makin meningkatnya kasus HIV/AIDS di wilayah kecamatannya. ''Saya prihatin karena wilayah Kecamatan Karangmoncol yang notabene ndeso kok terkena imbas HIV-AIDS yang biasanya terjadi di kota-kota besar,'' ujarnya.

Dia menilai, meningkatkan kasus penyakit tersebut di wilayahnya, disebabkan ketidakpahaman warga mengenai penyakit HIV/AIDS dan mekanisme penularannya. ''Karena itu, kami sata mengapresiasi kegiatan KPAD yang menggelar sosialisasi di wilayah kami. Mudah-mudahan, kelak munculnya kasus HIV/AIDS di Karangmoncol bisa ditekan sekecil mungkin,'' katanya.

Heni menyebutkan, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Purbalingga dari tahun ke tahun memang terus mengalami peningkatan. Hingga Juni 2018 ini, jumlah temuan kasus HIV/ADIS di wilayahnya mencapai 277 kasus dengan rincian 224 kasus HIV dan 58 kasus AIDS. Dari jumlah itu, sebanyak 32 orang sudah meninggal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement