Senin 02 Jul 2018 20:53 WIB

Anies Laporkan Penggunaan APBD 2017, Silpa Rp 13 Triliun

Realisasi APBD mencapai 103,69 persen atau melebihi target.

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Esthi Maharani
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: Republika TV/Fakhtar Khairon Lubis
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno melaporkan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017 di hadapan dewan. Dalam laporannya, Anies menyebut, sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun 2017 mencapai belasan triliun dari total APBD DKI.

"Dari realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan tersebut, diperoleh Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun 2017 sebesar Rp 13,16 triliun," kata dia saat membacakan laporannya di Gedung DPRD, Senin (2/7).

Anies menjelaskan, terkait realisasi pendapatan daerah yang ditargetkan Rp 62,51 triliun terealisasi sebesar Rp 64,82 Triliun. Artinya, realisasinya mencapai 103,69 persen atau melebihi target. Realisasi itu terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 43,90 triliun atau 105,31 persen dari target Rp 41,68 triliun.

Kedua adalah realisasi Pendapatan Transfer sebesar Rp 18,96 triliun atau 101,46 persen dari target Rp 18,69 triliun. Komponen ketiga adalah realisasi lain-lain dari pendapatan yang sah sebesar Rp 1,95 triliun atau Rp 91,52 triliun dari target Rp 2,13 triliun.

Tentang realisasi belanja daerah, terdiri dari realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp 23,73 triliun dan realisasi belanja langsung sebesar Rp 27,32 triliun. Belanja itu digunakan untuk merealisasikan program pemprov dari pengembangan sistem transportasi, antisipasi banjir hingga pelayanan publik.

Anies melanjutkan, realisasi pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan sebesar Rp 8,71 triliun dari Silpa APBD Tahun Anggaran 2016. Kemudian pengeluaran pembiayaan pada tahun 2017 sebesar Rp 9,30 triliun, di antaranya digunakan untuk penyertaan modal kepada PD Pasar Jaya, PD Pembangunan Sarana Jaya, PT. Jakarta Propertindo, PT. Transportasi Jakarta, dan PT. MRT.

"Secara garis besar dapat saya sampaikan posisi Neraca Daerah per 31 Desember 2017 terdiri dari aset sebesar Rp 464,60 triliun, kewajiban sebesar Rp 2,67 triliun dan ekuitas sebesar Rp 461,92 triliun," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement