Senin 02 Jul 2018 12:45 WIB

Pencarian KM Sinar Bangun Dihentikan, Keluarga Korban Ikhlas

Keluarga korban KM Sinar Bangun akan melakukan tabur bunga di Danau Toba.

Rep: Issha Harruma / Red: Nur Aini
Keluarga korban tenggelamnya KM Sinar Bangun bersama warga mengikuti doa lintas agama di dermaga Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Minggu (1/7).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Keluarga korban tenggelamnya KM Sinar Bangun bersama warga mengikuti doa lintas agama di dermaga Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Minggu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Proses pencarian korban dan bangkai KM Sinar Bangun di danau Toba akan dihentikan, Selasa (3/7) besok. Sulitnya medan untuk melakukan evakuasi membuat tim SAR dan pihak keluarga sepakat untuk mengikhlaskan para korban.

Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan menjelaskan, tim SAR telah terlebih dahulu melakukan musyawarah dengan para keluarga korban. "Kami kemarin sudah ada musyawarah sama keluarga korban. Udah ada kesepakatan antara tim SAR gabungan dan keluarga korban, yang dimotori Bupati Simalungun JR Saragih, bahwa korban sejumlah 164 orang itu akan diikhlaskan," kata Budiawan, Senin (2/7).

Budiawan mengatakan, nantinya, para keluarga korban beserta Basarnas dan pemerintah setempat akan melakukan tabur bunga di danau Toba. Prosesi itu akan dilakukan secara simbolis oleh Menko Bidang Kemaritiman, Luhut B Panjaitan pada Senin hari ini. "Hari ini dan besok dilakukan tabur bunga. Jadi akan tabur bunga dan pembuatan monumen juga," ujar dia.

Budiawan mengatakan, hari ke-16, Selasa (3/7) besok akan menjadi hari terakhir pencarian. Proses pencarian dan evakuasi korban akhirnya dihentikan setelah diperpanjang tiga kali. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengangkat bangkai kapal yang diketahui berada di kedalaman 450 meter. Banyak korban yang juga ditemukan di sekitar bangkai kapal itu.

"Musyawarah keluarga itu termasuk rangkaian operasi SAR," kata Budiawan.

Sebelumnya, 21 orang selamat dalam insiden tenggelamnya KM Sinar Bangun di danau Toba, Senin (18/6) petang. Sebanyak tiga penumpang ditemukan meninggal dan 164 orang lain masih hilang hingga kini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement