REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyebut Anies Baswedan sebagai "gubernurnya" Indonesia. Menurutnya, apa yang dikerjakan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta sinergi untuk pembangunan.
Mendari memuji Anies sebagai "gubernurnya" Indonesia, karena Jakarta itu milik Indonesia, sehingga semua orang boleh datang. Kalau pendatang mau tinggal harus urus kartu tanda penduduk (KTP) mau pindah atau sementara.
"Kalau kita ingat gubernur dulu karena kalau pas lebaran mau mudik, statement-nya melarang membawa anggota keluarganya. Beliau ini (Anies) enggak bisa, ibu kota negara ini kan bisa untuk mencari pekerjaan dan punya hak untuk tinggal asalkan memenuhi aturan dan persyaratan," kata Tjahjo saat acara pengukuhkan Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Jakarta Pusat, Senin (2/7).
Mendagri menambahkan Anies tidak bisa menghalangi penduduk dari daerah-daerah di Indonesia untuk masuk ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Namun apa pun yang Anies kerjakan sinergi untuk pembangunan.
Saat ditanya apakah pernyataan gubernur Indonesia tersebut karena Anies bakal diusung sebagai calon wakil presiden, Tjahjo menegaskan tidak ada urusan dengan hal itu. "Tanya Pak Anies, saya nggak ada urusan sama itu, haknya Pak Anies," ucapnya.
Sementara itu, Anies merasa kaget juga apa yang dikatakan Tjahjo dirinya disebut sebagai "gubernurnya" Indonesia. "Saya juga kaget, memang tanggung jawab di DKI itu besar tapi belum tentu berat, karena berat ringan itu soal perasaan," katanya.
Baca Juga: Anies Anggap Urbanisasi Fenomena Musiman Biasa
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menilai bahwa urbanisasi bukan hanya fenomena tahun ini saja. Hal ini sudah terjadi bertahun-tahun. Para pencari kerja itu biasanya melakukan migrasi musiman.
"Ketika di kampung panen, mereka di kampung. Pada saat selesai tanam mereka bekerja sebagai buruh di Jakarta," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (21/6).
Menurut Anies ini merupakan sesuatu yang dinamis dan wajar terjadi. Hal itu bukan fenomena yang luar biasa. Urbanisasi juga merupakan fenomena global yang terjadi di berbagai tempat, tak hanya di Jakarta.
Uniknya, kata Anies, banyak pengkritik justru datang dari luar Jakarta. Mereka umumnya datang ke Jakarta, mendapatkan pekerjaan, lalu berharap warga daerah tidak mengikuti langkah mereka.
"Itulah kita ini, jadi kadang-kadang setelah di Jakarta, lalu kita bilang yang lain jangan dong gitu," kata dia.
Menurut Anies, Jakarta merupakan bagian Indonesia yang sama dengan kota-kota lainnya. Setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaan di manapun di seluruh Indonesia. Namun, warga tersebut harus taat pada peraturan. "Ikuti aturan, dan itu yang akan kita pegang terus," kata dia.