REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Puluhan warga di Desa/Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami keracunan makanan Sabtu (30/6) malam. Mereka diduga keracunan setelah mengkonsumsi makanann yang disajikan dalam acara hajatan salah seorang warga.
Informasi yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur menyebutkan, keracunan massal ini terjadi di Kampung Curug RT 05 RW 06, Desa/Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Jumlah warga yang keracunan hingga Ahad (1/7) pagi tercatat sebanyak 79 orang dan semuanya dibawa ke Puskesmas DPT Ciranjang, Cianjur serta hanya lima orang yang masih dalam perawatan.
Kepala Puskesmas DTP Ciranjang, Elfira Firdaus mengatakan, gejala keracunan dialami warga pada Sabtu sore sekitar pukul 16.00 WIB. "Mereka mengalami keracunan setelah makan di acara hajatan salah seorang warga," ujarnya.
Korban keracunan secara bergelombang berdatangan ke puskesmas dan ditangani petugas medis. Rata-rata warga mengalami gejala keracunan seperti pusing, mual, muntah, dan diare. Bahkan sebagian di antaranya mengalami dehidrasi tingkat sedang.
Elfira menuturkan, korban keracunan sebagian di antaranya anak-anak dan kalangan lanjut usia (lansia). Sehingga penanganan terhadap keduanya lebih diperhatikan. Sebab, gejala keracunan tersebut bisa menurukan daya tahan tubuh karena korban mengalami dehidrasi.
Camat Ciranjang, Saepul Anwar mengatakan, aparat kecamatan masih melakukan upaya pendataan warga yang makan makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan. "Bila ada warga yang mengalami keracunan akan segera ditangani dengan cepat," katanya.
Salah seorang warga Ciranjang, Yana (30 tahun) mengatakan, gejala keracunan yang dialami warga terjadi setelah menghadiri acara hajatan. "Empat anggota keluarga saya merasakan gejala keracunan seperti mual dan muntah," kata dia.
Kapolsek Ciranjang, Kompol Lubis menambahkan, polisi telah mendatangi lokasi kejadian keracunan di Kampung Curug RT 05 RW 06, Desa/Kecamatan Ciranjang. Petugas mengambil sampel yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk diteliti di laboratorium.
Ikuti Whatsapp Channel Republika