Kamis 28 Jun 2018 23:54 WIB

Dubes Kim Ajak Batam Promosikan Pariwisata di Korsel

Menurut Dubes Kim Chang Beom, Batam belum terlalu populer di Korea Selatan.

Wisatawan menikmati keindahan arsitektur jembatan Fisabilillah atau jembatan Barelang di Batam, Kepulauan Riau.
Foto: Republika/Prayogi
Wisatawan menikmati keindahan arsitektur jembatan Fisabilillah atau jembatan Barelang di Batam, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang Beom mengajak pelaku usaha dan Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, mempromosikan pariwisata ke Negeri Gingseng.

"Dubes Korsel minta Pemkot promosi pariwisata ke Korsel, karena katanya Batam belum terlalu populer di sana," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi usai bertemu Dubes Korsel untuk Indonesia Kim Chang Beom di Kantor Wali Kota Batam, Kepri, Kamis (28/6).

Pada kesempatan itu, Wali Kota juga meminta Dubes Korsel ikut mempromosikan pariwisata Batam ke warga negaranya, agar kota industri itu lebih dikenal.

Berdasarkan data BPS, angka kunjungan wisman asal Korea Selatan ke Batam relatif tinggi. Biasanya, wisman Korsel masuk ke Batam dari Singapura melalui paket tur yang ditawarkan agen perjalanan. "Kami sampaikan Batam sedang membangun, supaya Pak Dubes bisa mempromosikan juga," kata Rudi.

Menurut dia, sebenarnya potensi wisman Korsel mengunjungi Batam bisa lebih banyak lagi.

Namun, karena tidak ada penerbangan langsung dari Korsel, maka Batam sulit dijangkau.

Wali Kota mengatakan besarnya keinginan wisman asal Korsel ke Batam, terbukti dengan adanya agen tur perjalanan, yang menyewa pesawat khusus untuk terbang dari Korsel ke Batam beberapa waktu lalu.

Saat itu, dalam satu bulan, bahkan sampai empat kali penerbangan langsung dari Korsel ke Batam. "Agen mencari orang yang mau ke Batam, kalau penuh baru diberangkatkan, tidak rutin. Kami minta buka jalur langsung, tapi rutin ke Batam," ujarnya.

Di sisi lain, lanjutnya, untuk meningkatkan angka kunjungan wisman asal Korea Selatan ke Batam, Pemkot akan terus melakukan pembenahan infrastruktur dan mengembangkan potensi objek wisata yang disukai pelancong.

"Kemudian, soal makanan. Itu harus juga kami siapkan. Bandara kami belum siap untuk internasional, sudah siap, tapi belum sempurna untuk penerbangan internasional. Dan yang pasti tujuan wisatanya sendiri. Ada izin resor di pulau yang sudah diberikan. Semoga tiga tahun ke depan sudah selesai," tuturnya.

Dubes Korsel berkeliling daerah-daerah di Indonesia yang menjadi tempat tinggal bagi warga negaranya dan tempat usaha perusahaan asal negaranya termasuk Kota Batam.

Setidaknya, terdapat 250 warga negara yang tinggal dan 15 perusahaan Korsel berusaha di Batam. "Kepada Dubes kami sampaikan bahwa usaha dan warganya di sini aman semua. Tak usah khawatir. Kehidupan beragama di sini juga cukup bagus," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement