REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- PDIP menyebut ada operasi khusus pada 36 jam terakhir, yang membuat perolehan suara pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin tergerus hingga 1,19 persen di tiga daerah. Masing- masing di Kabupaten Brebes, Tegal, dan Kabupaten Kebumen.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (Jateng) Bambang Wuryanto mengakui, operasi khusus ini tidak terpantau hingga menyebabkan perolehan suara pasangan Ganjar-Yasin di tiga daerah tersebut. “Dari estimasi kita, sekitar dua persen. Ketika dicek di lapangan--ada yang langsung di Kebumen, Brebes dan Tegal--itu kalau dikumpulkan tergerusnya di skala Jawa Tengah mencapai 1,19 persen," ungkapnya di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (28/6).
Bambang juga mengatakan, menjelang pilgub Jawa Tengah, PDIP melakukan survei harian. Survei harian yang dilakukan tersebut merupakan sistem peringatan dini dan memberikan prediksi.
Ia mengatakan, pada tanggal 21 dan 22 Juni 2018 lalu, ada tren suara Ganjar turun 1,5 persen ke dua persen. Setelah dicari tahu, ditemukan ada operasi SMS blasting. "Kami mematok suara terendah di perolehan Ganjar Pranowo-Taj Yasin ini 61,6 persen. Kalau mau sangat optimis ya 71,4 persen," ucap dia
Tidak terpantaunya dalam 36 jam terakhir tersebut berpengaruh langsung bagi pemerolehan suara Ganjar-Yasin di tiga daerah. Itu gampang sekali dideteksi, yakni Brebes, Tegal, dan Kebumen.
"Jadi, itu karena operasi khusus, bentuknya apa, nanti saja," katanya di sela mengikuti kunjungan kerja anggota Komisi I DPR RI di Kabupaten Semarang ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, hasil hitung cepat perolehan suara pilgub Jawa Tengah menempatkan pasangan Ganjar-Yasin unggul atas pasangan Sudirman Said- Ida Fauziyah.
Kendati unggul, perolehan suara pasangan cagub-cawagub yang diusung oleh koalisi PDIP, PPP, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem ini meleset dari hasil survei sebelum pemungutan suara berlangsung. Sebelumnya, pasangan Ganjar-Yasin selalu unggul atas pesaingnya, bahkan hingga angka 70 persen lebih.