REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Konsentrasi massa bertambah di Pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, yang menjadi Posko Terpadu Bencana tenggelamnya kapal di Danau Toba, Senin (25/6). Masyarakat dan keluarga korban meramaikan pinggir dermaga dan posko Basarnas seiring meningginya hari.
Massa melihat perahu karet dan heli tim pencari yang berputar-putar di permukaan danau dan udara. Mereka juga melihat daftar identitas korban. Mereka mengaku mendapat informasi pada hari kedelapan peristiwa, bangkai kapal yang tenggelam akan diangkat dari dalam Danau Toba.
"Informasinya sudah ditemukan, mau ditarik, jadi mau melihat langsung," kata Ferri (32 tahun), warga Kota Pematangsiantar.
Pada hari ketujuh, Ahad (24/6), Basarnas melalui alat pemindai sonar mendeteksi objek di kedalaman 490 meter berjarak dua km dan 2,5 km dari Pelabuhan Tiga Ras arah barat daya. Basarnas belum bisa memastikan objek itu sebagai bangkai kapal tersebut. Basarnas masih melakukan analisis.
KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin(18/6), kira-kira pukul 17.15 WIB rute Simanindo Kabupaten Samosir-Tiga Ras Simalungun. Korban yang ditemukan adalah 18 penumpang selamat, satu juru mudi (tidak ada dalam daftar), tiga meninggal, dan diperkirakan 183 belum ditemukan sesuai laporan dari keluarga.
Baca juga:
TNI AL dan Basarnas Upayakan Angkut Bangkai KM Sinar Bangun
Barang Korban Kapal Sinar Bangun Ditemukan