Ahad 24 Jun 2018 20:01 WIB

Pencarian KM Sinar Bangun Diperpanjang

Pencarian masih dilakukan dengan kekuatan maksimal.

Rep: Issha Haruma/ Red: Agung Sasongko
Helikopter Basarnas jenis Dauphin HR-3604 terbang di atas Danau Toba saat melaksanakan pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, di Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (23/6).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Helikopter Basarnas jenis Dauphin HR-3604 terbang di atas Danau Toba saat melaksanakan pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, di Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Pencarian korban dan bangkai KM Sinar Bangun di danau Toba diperpanjang. Memasuki hari ketujuh, Ahad (24/6), pencarian kapal kayu diakui mulai menampakkan hasil.

Kepala Basarnas M Syaugi mengatakan, masa pencarian diperpanjang selama tiga hari. Hal ini dikarenakan adanya titik terang dalam upaya tersebut, yakni ditemukannya objek diduga KM Sinar Bangun tak jauh dari lokasinya tenggelam.

"Akan ditambah harinya karena ada kemungkinan. Mudah-mudahan sebelum tiga hari ke depan sudah dapat," kata Syaugi, Ahad (24/6).

Kepala Kantor SAR Medan Budiawan menambahkan, hingga hari ketujuh ini, belum ada penambahan jumlah korban yang ditemukan. Masih 21 korban yang ditemukan, tiga di antaranya meninggal.

"Yang dicari masih 183 orang, bukan 184. Sudah dikonfirmasi ulang, ada nama yang double," ujar Budiawan.

Budiawan mengatakan, pencarian masih dilakukan dengan kekuatan maksimal. Ada 600 personel yang diturunkan ke lapangan dan 1.681 personel gabungan yang bertugas di berbagai titik, seperti posko.

Tim SAR gabungan pun masih melakukan pencarian menggunakan empat strategi. Selain melalui udara, air dan darat, pencarian juga dilakukan dengan alat multibeam side scan sonar yang mampu mendeteksi hingga kedalaman 2 ribu meter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement