REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH), Universitas Airlangga (Unair), Suko Widodo menegaskan, kampus tidak mempermasalahkan apabila ada kelompok-kelompok alumni yang memberikan atau mendeklarasikan dukungan kepada salah satu paslon pada Pilgub Jatim 2018. Hal ini diungkapkan mengingat baru-baru ini kelompok alumni Unair mendeklrasikan diri dukungan pada Paslon Khofifah - Emil.
Suko mengungkapkan, mendeklarasikan dukungan politik merupakan hak masing-masing individu. "Jadi tidak masalah kalau memang ada kelompok alumni yang mendukung paslon nomor berapapun. Itu hak politik masing-masing individu. Yang paling penting sikap mereka itu sikap individu," kata Suko Widodo.
Menurut Suko, kelompok yang memberi dukungan politik terkait Pilgub Jatim 2018 itu bukan merepresentasikan Universitas Airlangga secara kelembagaan. Unair akan berusaha menjaga posisi netral dalam kaitan politik praktis. Sebab, Unair merupakan lembaga negara dan institusi pendidikan tertinggi.
Lebih lanjut, Suko juga mengatakan, sikap politik apapun yang mereka lakukan tidak akan merepresentasikan Unair sebagai lembaga pendidikan. "Karena mereka ini kan sudah dari keluar kampus. Jadi apapun yang mereka lakukan adalah tanggung jawab pribadi," pungkas Suko melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Jumat (22/6).
Di kesempatan lain, Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama puluhan alumni Unair berkumpul di Crown Prince Surabaya untuk memberikan dukungannya pada Pilgub Jatim 2018. Mengenai dukungan ini, Khofifah mengungkapkan terimakasih atas deklarasi yang diberikan segelintir alumni Unair tersebut. "Alhamdulillah keluarga besar alumni Unair menyampaikan dukungan pada proses gubenur di hari menjelang coblosan. Ini jadi penguatan untuk kami dan mudah-mudahan jadi penguatan signifikasi kemenangan kami," tambah dia.