Sabtu 23 Jun 2018 00:20 WIB

Paranormal Dilibatkan dalam Pencarian Korban KM Sinar Bangun

Dua orang paranormal dilibatkan dalam proses pencarian korban KM Sinar Bangun.

Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (22/6).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Proses pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, tidak hanya melibatkan personel dari TNI, Polri dan SAR. Proses pencarian juga melibatkan dua orang paranormal.

Salah seorang relawan warga Parapat, Pujiano (46) di Posko Utama Tigaras, Simalungun, menilai peranan paranormal juga diperlukan untuk mengetahui di mana berada posisi penumpang kapal yang tenggelam itu. Karena menurutnya, setelah tim gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban pada hari ke-5 ini atau Jumat (22/6) belum ada tanda-tanda ditemukanya penumpang kapal yang karam tersebut.

"Sehubungan dengan itu, perlu dikerahkan tenaga orang pintar tersebut untuk mengetahui lokasi hilangnya penumpang KM Sinar Mas," ujar Pujiono.

Ia menjelaskan, penggunaan jasa paranormal itu, karena mereka dianggap mampu berkomunikasi dengan mahluk halus dan penghuni alam gaib yang berada di Danau Toba. Melalui meditasi gaib yang dilakukan paranormal atau biasa disebut "dukun" itu, diharapkan mampu menangani musibah kapal yang terjadi di perairan Danau Toba.

"Perlunya melibatkan campur tangan pihak paranormal itu, juga haru dipikirkan secara arif dan bijaksana, karena hal tersebut adalah untuk kepentingan bersama," ucap warga yang sudah 25 tahun menetap di Parapat.

Pujiono menambahkan, seringnya musibah yang terjadi di kawasan Danau Toba itu, namun tidak ada yang pernah tuntas, yakni tenggelamnya KM Peldatari I tahun 1987, mengangkut puluhan penumpang dan jatuhnya pesawat helikopter tahun 2015 akibat kabut.

"Namun, sampai saat ini bangkai kapal angkutan di Danau Toba dan pesawat helikopter tidak ditemukan dan peristiwa tersebut penuh mesteri, serta menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat," kata Pujiono juga relawan Ditpol Air Polda Sumut.

Sebelumnya, Kapal kayu KM Sinar Bangun mengangkut ratusan penumpang, diperkirakan tenggelam sekitar satu mil dari dermaga Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6) sekitar pukul 17.30 WIB. KM Sinar Bangun mengalami musibah akibat pengaruh cuaca buruk berupa angin kencang dan ombak cukup besar.

Hingga kini, tercatat 19 orang penumpang KM Sinar Bangun ditemukan selamat dan tiga orang meninggal dunia, yakni Tri Suci Wulandari, Aceh Tamiang, Fahrianti (47) warga Jalan Bendahara Kelurahan Pujidadi Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai, dan Indah Yunita Saragih (22) warga P.Sidamanik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement