Sabtu 23 Jun 2018 00:10 WIB

Prabowo Sebut Ada Mark Up Anggaran LRT, Anies: Cek Saja

Gubernur DKI Jakarta tak membantah atau membenarkan tudingan dari Prabowo.

Rep: Sri Handayani/ Red: Bayu Hermawan
Anies Baswedan
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan  disebut dalam pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mengatakan ada mark-up dalam anggaran pembiayaan light rapid transit (LRT). Anies menyebut telah menyampaikan data tersebut kepada Prabowo.

Anies tak membenarkan atau pun membantah pernyataan Prabowo. Anies hanya mengatakan Prabowo merupakan tokoh yang banyak membaca. Ia tak sekadar membaca buku, namun juga data-data. Ia juga akan melengkapi apa yang ia baca atau dengar dari orang lain dengan data-data lainnya.

"Pak Prabowo itu bacaannya banyak. Beliau itu orang yang sangat luas bacaannya. Bacaannya banyak. Dan kalau Anda datang ke ruang baca beliau, isinya buku-buku. Jadi pasti beliau membaca, membandingkan, bukan sekedar katanya, tapi pasti banyak datanya," katanya usai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (22/6).

Anies justru meminta media untuk melakukan verifikasi dan validasi data. "Menurut saya begini, tugas jurnalistik adalah melakukan verifikasi, melakukan validasi, jadi malah saya anjurkan kepada teman-teman media, statement Pak Prabowo itu dijadikan pemantik," ujar Anies.

Menurut Anies, awak media bisa membuka data anggaran proyek LRT. Data itu bisa dibandingkan dengan data lain di seluruh dunia. Dengan begitu, akan diketahui apakah biaya yang dikeluarkan masih tergolong wajar atau terjadi penggelembungan. Menurut Anies, tidak penting dari siapa data itu diperoleh. Yang lebih penting adalah memastikan kebenaran data tersebut. Data yang disampaikan Prabowo itu bisa dijadikan pemantik untuk memenuhi kepentingan masyarakat akan pembiayaan proyek yang efektif dan efisien.

 "Karena itu teman-teman lakukan saja verifikasi. Cek aja," ucapnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menuding ada mark up anggaran LRT senilai jutaan dolar. Menurut dia, data itu diperoleh dari indeks harga LRT sedunia yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepadanya. Seperti diberitakan oleh beberapa media nasional, hal itu disampaikan Prabowo saat sambutan dalam acara silaturahmi kader di Hotel Grand Rajawali, Palembang, Kamis (21/6).

Menurut transkrip sambutan yang beredar, Prabowo mengkritik program LRT yang dinilai tidak jelas sasarannya. Proyek yang disebut bernilai Rp12,5 triliun itu memiliki panjang 24 kilometer.

Menurut Prabowo, Anies menyampaikan bahwa indeks termahal LRT di dunia hanya berkisar 8 juta dolar atau sekitar Rp112,6 miliar per kilometer. Apabila dana yang dikeluarkan sebesar Rp12,5 triliun, maka harga per kilometer bisa mencapai 40 juta dolar atau sekitar Rp500 miliar. Dengan perhitungan tersebut, Prabowo menuduh telah terjadi penggelembungan dana hingga lima kali lipat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement