Jumat 22 Jun 2018 08:18 WIB

Usai Lebaran, Kulonprogo Gelar Serap Gabah dan Beras Petani

Kegiatan itu dilakukan demi meningkatkan ketahanan pangan selepas bulan suci Ramadhan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andi Nur Aminah
Kegiatan serap gabah petani (Sergap) di Gapoktan Makmur Sejahtera, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (20/6).
Foto: Humas BKP Kementan
Kegiatan serap gabah petani (Sergap) di Gapoktan Makmur Sejahtera, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- Kabupaten Kulonprogo langsung menggelar Serap Gabah dan Beras Petani (Sergap) selepas libur Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah. Kegiatan itu dilakukan demi meningkatkan ketahanan pangan selepas bulan suci Ramadhan.

Sergap Idul Fitri dilakukan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kemenpan) Agung Hedriyardi didampingi Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan. Kali ini, Sergap dilaksanakan di Gapoktan Makmur Sejahtera, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo.

Kegiatan yang dihelat pada Rabu (20/6) lalu ini turut dihadiri Kasiter Korem, Kabulog  Drive IV DIY, Kepala BPTP Yogyakarta, Kabalai Karantina Yogyakarta, Kepala BKPP DIY, Dandim Kodim 0731 Kulonprogo, dan Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo. Selain itu, perwakilan-perwakilan Perpadi dan Gapoktan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman juga hadir.

Dalam sambutannya, Kepala BKP Agung Hendriardi mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui peningkatan cadangan pangan pemerintah. "Dan distribusi pangan, khususnya beras, dalam harga yang wajar," kata Agung.

Agung menekankan, cadangan pangan pemerintah sangat penting dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional. Ia mengungkapkan, hari ini stok gabah di Kabupaten Kulonprogo dari tujuh Gapoktan terpantau sebesar 248 ton GKP.

Kasiter Korem Pamungkas, Kolonel Jaelani, mengharapkan dukungan dari Gapoktan dalam upaya-upaya peningkatan Sergap kepada Badan Urusan Logistik (Bulog). Sehingga, cadangan pangan 47 ribu ton bisa terpenuhi. "Cadangan pangan pemerintah sebesar lima hingga tujuh persen dari hasil produksi sangat diperlukan dalam pengamanan stok pangan," ujar Jaelani.

Pada akhir kegiatan, Sergap dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan antara Bulog dan Gapoktan dalam memenuhi cadangan pangan pemerintah. Penandatanganan disaksikan langsung Kepala BKP dan Komandan Kodim 0731 Kulonprogo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement