REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Calon wakil gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menilai sektor hortikultura yang ada di Jawa Barat sangat potensial. Salah satunya adalah budi daya kopi. Supaya kopi asal Jabar tidak kalah bersaing dengan produk negara lain, mantan bupati Purwakarta ini siap mendorong tanam 20 juta pohon kopi. "Kopi kita sangat potensial. Tetapi negara penyumbang kopi terbesar di dunia masih dipegang Brasil. Karenanya, kita mendorong supaya Jabar jadi sentra perkebunan kopi," ujar Dedi dalam rilis yang diterima Republika, Rabu (20/6).
Menurut Dedi, produksi kopi Negeri Samba itu mencapai 3,3 juta ton per tahun. Produksi tersebut menyumbang 36,6 persen kebutuhan kopi dunia. Sedangkan Indonesia, produksinya masih 600 ribu ton per tahun. Indonesia menduduki peringkat keempat dunia. Karena itu, pemerintah harus mengintervensi sektor ini supaya hasil produksi tanaman kopi meningkat. Salah satunya adalah memperluas perkebunan kopi yang ada saat ini. Pasangan dari cagub Deddy Mizwar ini sudah membuat kalkulasi. Untuk menanam 1 juta pohon kopi hingga panen, dibutuhkan biaya sampai Rp 12 miliar. Jadi, asumsinya biaya produksi untuk satu pohon mencapai Rp 20 juta dari mulai tanam sampai masa panen.
Jika Jabar bisa menambah 20 juta pohon kopi, biaya yang dibutuhkannya mencapai Rp 240 miliar. Hitungan ini sangat realistis. Apalagi, jika 20 juta pohon itu produksinya bisa dipacu, dampaknya akan sangat positif. "Sebanyak 20 juta pohon itu akan ditanam di sembilan gunung yang ada di wilayah selatan Jabar," ujarnya.