Kamis 21 Jun 2018 07:10 WIB

Warga Kebumen Deklarasikan Gerakan Anti-Muwur

Gerakan ini untuk mendukung Pilgub Jawa Tengah yang bersih dan bebas politik uang.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ratna Puspita
Tolak politik uang.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Tolak politik uang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Warga Kebumen mendeklarasikan gerakan anti-muwur. Dalam bahasa setempat, yakni Banyumasan, muwur bermakna bagi-bagi duit. 

Karena itu, gerakan ini untuk mendukung Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018 yang bersih, berkualitas, dan bebas dari politik uang. “Gerakan anti-muwur ini bisa diartikan gerakan anti-politik uang," kata Koordinator Gerakan Anti-Muwur Kebumen, Eko Wahyudi, dalam keterangan kepada Republika.co.id, Rabu (20/6).

Komunitas Gerakan Anti-Muwur ini melakukan deklarasi di halaman rumah Sunardi, salah satu tokoh petani, Desa Brecong, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Selasa (19/6) malam. Menurut Eko, deklarasi Ini merupakan inisiatif dari warga yang menghendaki pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Tengah berlangsung dengan bersih.

Eko menyatakan, gerakan anti-muwur  dilatarbelakangi keprihatinan warga terkait pragmatisme di negeri ini. "Kami menginginkan pemimpin yang benar- benar berkualitas dan pemimpin yang dipilih rakyatnya bukan karena iming- iming duit," kata dia.

Gerakan ini sekaligus juga sebagai upaya pencegahan dini korupsi bagi calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang akan maju pada kontestasi pemilihan pemimpin Jawa Tengah. Gerakan anti-muwur ini, ia mengatakan, juga akan dilanjutkan pada pemilihan legislatif (pileg), pemilihan presiden (pilpres), dan pemilihan kepala daerah (pilkada) lainnya.

Eko Wahyudi menambahkan, deklarasi ini ditandai dengan pembubuhan 1000 tanda tangan sebagai prasasti dukungan. Calon gubernur Ganjar Pranowo tampak hadir dalam deklarasi tersebut.

"Sebagai bentuk penegasan komitmen, kami meminta calon gubernur Ganjar Pranowo untuk mengawali membubuhkan tanda tangan di prasasati gerakan anti muwur ini," kata Eko.

Tanda tangan kemudian diteruskan UKM Sugihbareng Group, para tokoh masyarakat, petani sayur, mahasiswa, dan pemuda Desa Brecong. Rencananya, prasasti akan diedarkan ke beberapa desa di Kebumen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement