REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG - Sejumlah warga Karawang yang hendak balik dari kampung halaman, mengeluhkan terlambatnya bus yang akan mengantarkan mereka. Keterlambatan bus merupakan dampak dari diberlakukannya kebijakan one way di ruas Tol Jakarta-Cikampek, Tol Cipali sampai tol yang berada di Jawa Tengah.
Yunaz Setiawan (25 tahun) warga Karawang, mengatakan, hari ini merupakan jadwal kepulangannya dari kampung halaman di Sleman, Jateng ke wilayah dengan sebutan kota pangkal perjuangan (Karawang). Dirinya sudah memesan tiket bus. Di tiket bus itu, pemberangkatan dijadwalkan sekitar pukul 14.00 WIB.
"Tetapi, bus baru datang sekitar pukul 20.45 WIB. Kabarnya sih, busnya terjebak kemacetan di jalur arteri," ujar Yunaz, melalui sambungan telepon, kepada Republika, Rabu (20/6).
Tak hanya itu, lanjut Yunaz, dirinya juga sangat menyesalkan dengan kondisi ini. Mengingat, dia pulang ke Karawang dengan memesan tiket bus PO Handoyo. Namun, busnya diganti dengan PO Ramayana. Sebab, bus PO Handoyo masih juga belum tiba di Sleman.
Selain itu, dalam kondisi seperti ini sepertinya dimanfaatkan oleh oknum penjual tiket. Sebab, biasanya harga tiket dari Sleman-Karawang hanya Rp 180 ribu. Malam ini, meningkat 100 persen jadi Rp 360 ribu.
"Saya mengira, ini hanya akal-akalan pengelola bus saja. Memanfaatkan kondisi saat ini," ujarnya pemuda yang tinggal di kawasan Klari ini.
Menurutnya, dia tidak menyalahkan atas kebijakan one way di ruas tol yang ada di Jabar maupun Jateng. Namun, dirinya hanya menyesalkan dengan oknum pengelola bus yang memanfaatkan kondisi ini.
"Kalau layanannya bagus, seperti bus pengganti datangnya tidak molor, harga tiket mau dinaikan juga tidak masalah. Ini, kami baru mau jalan dari Sleman," ujarnya dengan menutup pembicaraan. N Ita Nina Winarsih (Ita)