REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Daerah Sumatera Utara masih menunggu data jumlah korban selamat akibat tenggelamnya KM Sinar Bangun yang mengangkut sekitar 80 orang di perairan Danau Toba, Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun.
"Petugas juga sedang melakukan pencarian dan masih menunggu hasil dari lapangan," kata Kabid Humas Polda Sumut AKBP Tatan Dirsan Atmaja, kepada wartawan di Medan, Senin malam.
Pihak Polda Sumut, menurut dia, juga masih menunggu data yang dilaporkan dari Polres Simalungun, Basarnas, maupun dari BPBD Kabupaten Samosir.Ia berharap rekan-rekan media agar dapat bersabar, karena aparat terkait masih berada di lapangan.
"Kita doakan semoga korban dapat segera ditolong," kata mantan Wakapolrestabes Medan itu.
Tim Basarnas dan regu penyelam telah diberangkatkan ke lokasi tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, untuk mengevakuasi penumpang yang dilaporkan hilang.
Tim Basarnas tersebut, diterjunkan untuk melakukan pencariaan penumpang kapal kayu yang mengalami musibah itu.Penumpang tersebut dilaporkan masih banyak yang belum ditemukan.Jumlah penumpang yang berada dalam kapal kayu itu, diperkirakan hampir mencapai 80 orang.
Kecelakaan yang dialami KM Sinar Bangun, Senin (18/6) sekira pukul 17.30 WIB, sedang dalam perjalanan dari Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun.Bahkan, hingga kini belum diketahui mengenai keadaan penumpang, karena tim Basarnas masih terus berkoordinasi dengan personel Markas Danau Toba.
Penyebab terbaliknya KM Sinar Bangun, belum diketahui. Kasat Polair Samosir sedang menuju tempat kejadian perkara (TKP) dan sudah berkoordinasi dengan Tim Basarnas. Tim Basarnas dan personel Unit Markas Danau Toba, dan regu penyelam berangkat dari Pelabuhan Ajibata menuju Desa Tigaras.