Ahad 17 Jun 2018 18:58 WIB

Politikus PPP: Silakan Pindah, Kami tidak Gondeli

Silakan Lulung bergabung partai yang tidak meninggalkan umat.

Dari kiri: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan politisi Haji Lulung. Anies dan Zulkifli menghadiri acara buka puasa bersama di kediaman Haji Lulung di Tanah Abang, Jakpus, Ahad (10/6).
Foto: Istimewa
Dari kiri: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan politisi Haji Lulung. Anies dan Zulkifli menghadiri acara buka puasa bersama di kediaman Haji Lulung di Tanah Abang, Jakpus, Ahad (10/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PPP menanggapi dingin rencana politikus seniornya Abraham Lunggana alias Haji Lulung yang hendak pindak ke PAN. Langkah Lulung adalah hak politiknya yang harus dihormati.

Politikus PPP Arwani  Thomafi mengatakan silakan saja kalau Haji Lulung hendak pindah ke PAN. PPP tidak akan gondeli (mencegah)  kalau Lulung hendak pindah partai lain.

“Itu hak politik dia, yang harus dihormati. Silakan saja,” kata Arwani, kepada Republika.co.id, Ahad (17/6).

Sampai saat ini, Arwani mengaku belum tahu kebenaran pindahnya Lulung ke PAN. Namun ia akan segera mengecek soal kepindahan ini.

Terkait pernyataan Lulung yang beralasan pindah partai karena PPP sudah meninggalkan umat, politikus senior PPP ini mengatakan silakan saja kalau Lulung merasa seperti itu. "Ya silakan saja pindah ke partai yang dianggapnya tidak meninggalkan umat," ungkap Arwani.

Sebelumnya, Haji Lulung memberi memberi sinyal bahwa dirinya akan segera berlabuh ke PAN, usai dipecat dari PPP kubu Djan Faridz. "Insya Allah, lihat baju saya udah biru kan?," kata Haji Lulung saat ditemui di Masjid At-Tin, Ahad (17/6).

Lulung menyebut kepindahannya karena PPP dirasakannya sudah meninggalkan umat. Ia mengaku dipecat karena tidak mendukung mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat pilkada.

"Kalau baca anggaran dasar, saya salah enggak? Enggak salah. Makanya saya nggak nuntut, saya hijrah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement