Ahad 17 Jun 2018 10:05 WIB

Belasan Warga Sukabumi Keracunan Setelah Makan Es Buah

Mereka mengalami gejala keracunan seperti mual-mual, muntah, dan diare.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ani Nursalikah
Keracunan es buah, ilustrasi
Foto: Wordpress
Keracunan es buah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 12 orang warga Kampung Cipicung RT 03 RW 17, Desa Sukasirna, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami keracunan makanan, Sabtu malam (16/6). Mereka mengalami gejala keracunan seperti mual-mual, muntah, dan diare.

Informasi yang diperoleh dari warga menyebutkan, belasan warga yang masih satu keluarga ini mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi es buah atau cendol yang dibuat sendiri. Mereka makan es buah tersebut pada saat berbuka puasa di hari terakhir Ramadhan pada Kamis malam (14/6).

Selang sehari setelahnya mereka merasakan gejala keracunan seperti mual dan muntah. Salah seorang korban keracunan Yusuf (28 tahun) mengatakan, ia mengalami gejala keracunan setelah makan es buah pada hari terakhir puasa.

"Saya merasakan mual dan diare setelah makan es buah," kata Yusuf kepada wartawan ketika mendapatkan perawatan di Puskesmas Pembantu Desa Sukasirna, Cibadak, Sabtu malam (16/6).

Awalnya ia merasa gejala seperti mual dan muntah tersebut hal biasa. Namun lama kelamaan kondisi kesehatannya terus menurun hingga harus dibawa ke puskesmas pembantu untuk ditangani tim medis. Kini kondisinya mulai membaik setelah mendapatkan penanganan di puskesmas.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Hendra Priatna mengatakan, kasus keracunan makanan ini sudah ditangani tim medis baik puskesmas pembantu maupun rumah sakit. "Dugaan awal keracunan akibat es cendol," ujar dia kepada Republika.co.id, Ahad (17/6).

Jumlah warga yang mengalami keracunan mencapai 12 orang. Perinciannya sebanyak tiga orang di infus di puskesmas pembantu dan semboilan orang lainnya di rujuk ke RSUD Sekarwangi Kecamatan Cibadak.

Menurut Hendra, petugas Puskesmas Sekarwangi saat ini berada di lapangan dan melakukan penanganan serta penyelidikan epidemiologi. Langkah ini dilakukan untuk melakukan penanganan lebih cepat kepada korban keracunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement