REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan terhadap enam orang terduga teroris di dua wilayah berbeda di Jawa Timur pada Rabu (13/6) dan Kamis (14/6). Penangkapan dilakukan di Tulungagung dan Blitar.
"Ada beberapa titik yang dilakukan penangkapan, satu di Blitar dan satu di Tulungagung," ujar Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Machfud Arifin di sela mengecek kesiapan beberapa pos pengamanan di Surabaya, Kamis malam.
Kapolda menjelaskan, di wilayah Blitar sekurangnya ada lima orang terduga teroris yang diamankan. Sedangkan di Tulungagung hanya satu orang yang dibawa Tim Densus 88.
"Dalam rangka pendalaman pemeriksaan. Kalau yang cukup bukti, dilanjutkan. Kalau tidak ya dipulangkan," ujarnya.
Dia mengatakan, bisa saja pelaku yang diamankan adalah bukan target operasi, tetapi kebetulan berada di tempat kejadian perkara (TKP) saat peristiwa penangkapan. Namun sesuai SOP, lanjut dia, yang bersangkutan tetap dimintai keterangan.
"Kalau memang tidak ada keterkaitan ya dipulangkan, tunggu pendalaman," tuturnya.
Berdasarkan catatan yang ditemukan petugas di rumah salah satu pelaku di Kecamatan Talun, Blitar. Diduga mereka akan menyerang Polsek Talun dan salah satu bank di Blitar.
Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha mengungkapkan terduga teroris yang diamankan di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, berencana menyerang markas polisi dan bank. Itu terungkap dari hasil pemeriksaan buku catatan milik terduga teroris.
"Ada beberapa catatan yang kami temukan. Dalam catatannya itu, salah satu yang menjadi sasaran adalah polisi di Blitar, dan targetnya Polsek Talun, dan salah satu bank itu yang ditulis yang akan dilaksanakan pada tanggal tertentu, jadi masih dalam perencanaan," katanya di Blitar, Jawa Timur, Kamis (14/6).