Rabu 13 Jun 2018 16:07 WIB

Nasib Partai Golkar Pascaditinggal Keluarga Cendana

Titiek Soeharto yang mewakili Keluarga Cendana hijrah dari Golkar ke Partai Berkarya.

Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) dan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso berfoto bersama dengan Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) yang baru bergabung ke Partai Berkarya di Yogyakarta, Senin (11/6).
Foto: dok. Istimewa
Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) dan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso berfoto bersama dengan Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) yang baru bergabung ke Partai Berkarya di Yogyakarta, Senin (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Amri Amrullah, Ali Mansur, Dian Erika Nugraheny, Fauziah Mursid, Febrianto Adi Saputro

Eksistensi Keluarga Cendana di Partai Golkar kini kian meredup menyusul keputusan Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto hijrah ke Partai Beringin Karya (Berkarya). Keputusan itu pun diyakini menguntungkan posisi Partai Berkarya pada Pemilu 2019.

Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang berkata, masuknya Titiek Soeharto akan memperkuat partai menggalang basis dukungan dari masyarakat. Khususnya, para simpatisan pendukung mantan presiden Soeharto yang masih bertahan.

Badaruddin menegaskan, Partai Berkarya akan menghimpun para pendukung mantan presiden Soeharto dan menguatkan kekuatan partai pada basis dukungan Keluarga Cendana. "Kami yakin 100 persen gaet pendukung setia Pak Harto. Jadi, pendukung Pak Harto lebih fokus pilihannya ke Partai Berkarya," kata Badaruddin kepada wartawan, Selasa (12/6).

Ia mengklaim, pindahnya Titiek yang mewakili keluarga mantan presiden Soeharto akan memperkuat simbol peralihan dukungan tersebut, dari Golkar ke Berkarya. "Karena anak-anak Pak Harto semua kumpul di sini," katanya menambahkan.

Dengan perpindahan ini, menurut dia, Golkar yang selama ini identik dengan Soeharto pada Orde Baru bisa berubah dalam zaman milenial. "Ya kalau zaman milenial ini, Berkarya akan identik dengan anak-anak Pak Harto lah," harapnya.

Kepada pendukung setia mantan presiden Soeharto, Badaruddin mengajak untuk mengikuti putra putri Soeharto yang diwakili Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra dan Titiek Soeharto. "Suara pencinta Pak Harto milih yang mana? Kita yakin nanti (2019) ke Berkarya," ujar Badaruddin.

Ke depan, ia mengungkapkan, setelah perpindahan Titiek Soeharto, Partai Berkarya akan fokus mengajak semua Keluarga Cendana yang lainnya untuk bergabung. Partai Berkarya akan fokus menyosialisasikan pikiran dan hasil karya mantan presiden Soeharto.

Seperti ide Soeharto tentang trilogi pembangunan: pertama, keamanan yang terjamin; kedua, pertumbuhan ekonomi yang berkembang; dan ketiga, pemerataan pembangunan. "Ini akan jadi konsolidasi internal kita, merekrut bacaleg potensial dan punya magnet membesarkan Berkarya dan ide yang telah dijalankan Pak Harto," ucap dia.

photo
Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) dan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso berfoto bersama dengan Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) yang baru bergabung ke Partai Berkarya di Yogyakarta, Senin (11/6).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Berkarya Priyo Budi Santoso menilai kepindahan Titiek merupakan kado besar bagi Partai Berkarya pada bulan Ramadhan. "Ini merupakan kado Ramadhan yang besar sekali bagi Partai Berkarya. dan pemberitaan ini sudah tentu sedikit menggetarkan pemberitaan nasional," kata Priyo.

Bahkan, Priyo mengatakan, akan ada politikus Partai Golkar lain yang mengikuti langkah Titiek Soeharto bergabung dengan Berkarya. Priyo berharap bergabungnya Titiek Soeharto bisa mendongkrak suara Partai Berkarya pada Pemilu 2019.

"Yang kita gembira ternyata tokoh-tokoh dari partai lain akan bergabung, cuma saya belum bisa umumkan," kata Priyo saat dihubungi Republika.co.id, Senin (11/6).

Tidak hanya dari Partai Golkar, Priyo menyebut, sejumlah politikus di luar Partai Golkar yang cukup memiliki nama akan ikut bergabung ke Partai Berkarya. Priyo menyebut pindahnya ramai-ramai para politikus itu ke Partai Berkarya dengan istilah bedol desa.

"Pemberitaan ini sudah tentu sedikit menggetarkan pemberitaan nasional, kan ada tanda-tanda besar di Golkar akan ada bedol deso ke Partai Berkarya," ujarnya.

Priyo berharap kepindahan putri ke-2 Presiden Soeharto tersebut bisa mendongkrak suara Partai Berkarya dengan signifikan. Hal itu, menurut Priyo, diperlukan agar target 80 kursi DPR di pemilihan legislatif 2019 mendatang tercapai.

"Efeknya pasti signifikan sekali untuk itu. Harus optimis, kita kan 80 kursi DPR targetnya. Kita mematok 80 kursi DPR RI," katanya menegaskan.

 Kepindahan Titiek merupakan kado besar bagi Partai Berkarya di bulan Ramadhan.

Ia mengatakan, bergabungnya Titiek Soeharto ke Partai Berkarya akan mengisi posisi penting di partai yang dipimpin adik Titiek Soeharto, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) ini. "Bu Titiek nanti mendapat posisi yang sangat penting, senior di Partai Berkarya, nanti pada saatnya diumumkan oleh Ketua Umum," ujar Priyo.

Priyo mengatakan, pihaknya menghormati dan memberikan dukungan keputusan Titiek Soeharto resmi mundur dari Partai Golkar. "Tentu kami berikan dukungan. Beliau akan menempati posisi senior dan sangat strategis di struktur Partai Berkarya," kata Priyo saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (12/6).

Priyo melanjutkan, sebagai Koordinator Komando Daerah Pemilihan (Kodapil), Titiek akan menangani para calon anggota legislatif (caleg) Partai Berkarya dari seluruh daerah pemilihan di Indonesia. Kemudian, Titiek juga akan menjadi caleg Partai Berkarya untuk DPR RI dari daerah pemilihan DI Yogyakarta.

Titiek yang merupakan tokoh senior Partai Golkar memutuskan hengkang dari Partai Golkar dan memilih bergabung ke Partai Berkarya. Keputusan tersebut disampaikan Titiek melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (11/6). Titiek beralasan keputusannya bergabung ke Partai Berkarya ini karena prihatin dengan segala persoalan bangsa yang terjadi akhir-akhir ini. Namun. kegelisahan itu tidak dapat diungkapkan Titiek karena berada di Golkar, sebagai partai pendukung pemerintah.

Di antara masalah yang disinggung Titiek adalah banjir tenaga kerja asing, narkoba, hingga impor beras dan bawang. "Alam dan tanah yang seolah-olah kita tidak bisa manfaatkan dengan baik. Apa-apa masih impor, beras impor, gula impor, bawang impor, garam impor. Padahal, kita dikelilingi laut," kata Titiek.

Titiek mengaku sedih. Dirinya ingin menjerit, protes, dan menyuarakan hati nurani rakyat. Sebagai anak biologis Presiden Soeharto, Titiek mengaku tidak bisa berdiam diri. Namun, posisinya sebagai kader Golkar tidak memungkinkan hal itu karena saat ini Golkar adalah partai pendukung Pemerintah.

"Oleh karena itu, saya memutuskan keluar dari Partai Golkar dan memilih untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui Partai Berkarya," kata Titiek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement