Selasa 12 Jun 2018 17:45 WIB

Di Partai Berkarya, Titiek akan Dapat Jabatan Strategis

Titiek Soeharto meninggalkan Golkar untuk bergabung dengan Partai Berkarya.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) dan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso berfoto bersama dengan Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) yang baru bergabung ke Partai Berkarya di Yogyakarta, Senin (11/6).
Foto: dok. Istimewa
Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) dan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso berfoto bersama dengan Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) yang baru bergabung ke Partai Berkarya di Yogyakarta, Senin (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso mengatakan pihaknya menghormati dan memberikan dukungan keputusan Siti Hediati Hariati atau Titiek Soeharto resmi mundur dari Partai Golkar. Putri mendiang mantan Presiden Soeharto itu bergabung dengan partai besutan sang adik, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, Partai Berkarya.

Bahkan, Priyo mengaku pihaknya akan menempatkan Titiek Soeharto pada posisi penting di partai. "Tentu kami berikan dukungan. Beliau akan menempati posisi senior dan sangat strategis di struktur Partai Berkarya," jelas Priyo saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (12/5).

Priyo melanjutkan, sebagai Koordinator komando daerah pemilihan (Kodapil), Titiek akan menangani para calon anggota legislatif (caleg) Partai Berkarya dari seluruh daerah pemilihan di Indonesia. Kemudian, Titiek Soeharto juga akan menjadi caleg Partai Berkarya untuk DPR RI dari daerah pemilihan DI Yogyakarta.

Sementara itu, Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily menyatakan, pihaknya masih belum menerima surat resmi pengunduran diri Titiek. Hasan juga tidak memungkiri kemungkinan ada pengaruh elektabilitas Partai Golkar akibat hengkangnya Titiek.

"Kami menilai bahwa kepindahannya bagian dari dinamika politik yang kerapkali terjadi terhadap Partai Golkar pascareformasi," ungkap Hasan dalam pesan singkatnya.

Kendati demikian, kata Hasan, pihaknya tidak perlu meratapi kepindahannya. Kami harus sikapi dengan terus konsisten dengan Program konsolidasi partai dan menjaga soliditas. Dengan cara itu, lanjutnya, pihaknya bakal menutupi kekurangan akibat peristiwa keluarnya Titiek dari Partai Golkar.

Baca: Membaca Gelagat Hasrat Keluarga Cendana Kembali Berkuasa.

Sebelumnya, Titiek Soeharto mengaku, keputusannya keluar dari partai yang membesarkannya karena tidak nyaman dengan fatsun politik Partai Golkar. Bahkan Titiek juga menegaskan dirinya tidak tahan melihat fenomena 'asal bapak senang' kepada Pemerintah yang menurutnya sudah kebablasan.

Titiek berpendapat seharusnya Partai Golkar harus tetap rasional dan lebih bijak dalam memberi masukan kepada setiap kebijakan pemerintah. "Seharusnya Golkar sebagai partai besar, sebagai pendukung dan sahabat yang baik harus bisa memberi masukan," ucap Titiek.

Selain itu, Titiek Soeharto juga menilai, sikap mantan partainya itu sudah kebablasan dengan membiarkan pemerintah gagal sejahterakan rakyat. Tidak hanya itu, hati nuraninya sangat ingin memberontak dan mengungkapkan apa yang menjadi jeritan konstituennya.

"Saya memutuskan untuk mundur dari Partai Golkar dan memilih memperjuangkan kepentingan rakyat melalui Partai Berkarya," kata Titiek Soeharto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement