REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginginkan runway atau landasan pacu Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang diperpanjang menjadi 3.000. Presiden ingin runway sudah 3.000 meter paling lambat pada akhir 2019.
Landasan pacu 2.500 meter disebut Jokowi masih kurang untuk ukuran bandara yang melayani penerbangan internasional. Untuk itu, ia meminta kepada Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi untuk mewujudkan penambahan panjang landasan pacu bandar udara di ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini.
"Runway-nya masih kurang panjang Pak Menteri. Saya minta akhir tahun depan sudah 3.000 meter," ungkapnya saat meresmikan Terminal Baru Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan Gedung Menara Pengawas Airnav Indonesia Semarang, Kamis (7/6).
Baca juga, Jokowi Resmikan Terminal Baru Bandara Ahmad Yani
Jokowi menilai bandara saat ini sudah lebih baik dan aksesnya pun sudah bagus. Hanya, kekurangannya adalah pendeknya landasan pacu.
"Nanti ada yang ngerasani lagi, bandara internasional kok landasan pacunya masih 2.500 meter. Internasional idealnya 3.000 meter," tambah Presiden.
Presiden juga mengakui, dulu terminal Bandara Ahmad Yani Semarang kondisinya memang jauh dari layak. Empat tahun silam, saat datang di terminal yang lama, Jokowi mengaku sedih karena kondisi bandara tidak layak. Akhirnya pada 2016, Presiden memerintahkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membangun Bandara Ahmad Yani.
Baca juga, Kala Jokowi dibonceng 'Jokowi' di Bandara Ahamad Yani
Direktur Utama PT Angkasa Pura I(Persero) Faik Fahmi mengatakan, desain bandara mengadopsi konsep eco airport dengan sebagian besar bangunan berdiri di atas air. Dengan kelebihan dan keunikan tersebut, bandara ini layak menjadi ikon baru dan kebanggaan masyarakat Semarang dan Jawa Tengah.
"Pengoperasian terminal baru ini juga merupakan bentuk kontribusi kami merespons perkembangan perekonomian daerah, Semarang khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya," jelasnya.