REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kantor Bank Indonesia (BI) perwakilan Tasikmalaya menyediakan uang pecahan baru bagi masyarakat dan perbankan yang hendak memperolehnya. Tercatat total sudah Rp1,9 triliun uang pecahan baru yang ditukarkan hingga 6 Juni.
Kepala Unit Pengelolaan Uang Rupiah BI Tasik Agus Wahyudi mengatakan kegiatan penukaran uang dibagi menjadi dua peruntukan yaitu untuk masyarakat umum dan perbankan. Khusus bagi masyarakat umun dapat menukarkan uang di kas keliling dari tanggal 15 Mei-8 Juni. Selain itu, masyarakat juga bisa datang menukarkan uang ke kantor BI dari 4 Juni-8 Juni.
"Total diperkirakan Rp2,81 triliun kebutuhan masyarakat dan perbankan. Baru sekitar 70 persenan terserap Rp1,9 triliun. Sisanya Rp900 miliaran," katanya pada wartawan, Kamis (7/6).
Dari serapan itu, Rp9 miliar terserap di penukaran uang kas keliling dan kantor BI hingga 6 Juni. Ia menyebut penukaran uang di dua lokasi tersebut setiap harinya didatangi ratusan orang. Sedangkan uang pecahan baru lainnya sisanya diserap mayoritas lebih banyak oleh dunia perbankan.
"Rata-rata penukaran di kantor per hari nambah pengunjungnya. Hari pertama cuma 200 orang. Lalu besoknya makin naik 350 orang," ujarnya.
Khusus penukaran di kantor BI, penukaran uang dibatasi hanya sampai 3,8 juta per orang. Tujuannya supaya semua pengunjung kebagian jatah.
"Kalau kegiatan kas keliling bebas bisa sampai Rp50-100 juta," sebutnya.
Di sisi lain, jumlah uang pecahan baru yang dialokasikan ke dunia perbankan memang lebih masif. Sebab kebutuhannya jauh lebih banyak. Walau begitu, BI tidak khawatir karena jumlah uang masih tersedia.
"Perbankan kalkulasi dari proyeksi mereka (kebutuhannya), kami masih banyak uangnya. Perkiraan besok (7/6) perbankan tarik sekitar Rp600an miliar. Hampir 90 persen lebih besok terserap," jelasnya.