REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat Kepolisian Resor Mimika, Papua mengidentifikasi ada dua Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata/KKSB yang selalu melakukan teror penembakan di area PT Freeport Indonesia. Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto di Timika, Rabu (6/6), mengatakan, kedua kelompok tersebut yaitu kelompok atas (kelompok gunung) pimpinan Ayub Waker dan kelompok Kali Kopi (kelompok bawah).
"Paling tidak ada dua kelompok yang selama ini terkait dengan berbagai peristiwa teror penembakan itu. Ada kelompok Kali Kopi dan ada kelompok gunung," ungkap Agung.
Hingga kini, polisi masih menyelidiki insiden penembakan terhadap konvoi bus karyawan PT Freeport di ruas jalan utama tambang Mil 60 pada Selasa (5/6) pagi. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara/TKP, bahkan juga melakukan pengejaran para pelaku penembakan pascatertembaknya sebuah bus karyawan PT Freeport.
Kapolres Mimika mengakui ada wacana penambahan personel Satgas Pengamanan PT Freeport sekitar 100-200 personel. Tujuannya, untuk memperkuat pengamanan area perusahaan tambang tembaga dan emas tersebut, terutama di kawasan Pelabuhan Portsite Amamapare yang merupakan jalur utama pelabuhan pengapalan konsentrat.
"Itu baru wacana. Memang ada beberapa tempat yang harus ada penebalan pasukan seperti di Porsite Amamapare yang selama ini dijaga oleh pasukan Brimob Nusantara dari Polda DIY. Ada juga penggunaan 40 personel Brimob Polda DIY di wilayah Tembagapura," ujarnya.
Pada Selasa (5/6) pagi, konvoi bus karyawan PT Freeport diberondong tembakan oleh orang tak dikenal/OTK di ruas jalan utama tambang Mil 60, Distrik Tembagapura. Pelaku menembaki bus bernomor lambung 140458 sebanyak tiga kali dan mengenai kaca depan serta samping bus, namun tidak sampai menembus ke dalam.
Insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Meskipun, kejadian memicu kekhawatiran para karyawan PT Freeport dan berbagai perusahaan subkontraktornya yang selalu melintasi ruas jalan tersebut saat hendak berangkat maupun istirahat kerja ke Tembagapura maupun ke Timika.