Rabu 06 Jun 2018 13:53 WIB

Pramono: Jokowi Sudah Punya Ancer-Ancer Cawapres

Cawapres diyakini sosok yang tidak akan mengurangi elektablitas Jokowi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo memberikan salam ketika menyampaikan paparan pendahuluan terkait promosi Asian Games 2018 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/6).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo memberikan salam ketika menyampaikan paparan pendahuluan terkait promosi Asian Games 2018 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memiliki ancang-ancang terhadap sosok yang akan dijadikannya sebagai calon pendamping pada pemilihan presiden (pilpres) 2019. Kendati demikian, Pramono mengaku tak mengetahui sosok yang dilirik Jokowi tersebut.

"Cawapres Pak Jokowi yang tahu Pak Jokowi dan partai pendukung. Tentunya sekarang beliau sudah punya ancer-ancer. Siapa orangnya? Beliau yang tahu," ujar Pramono di kantornya, gedung Sekretaris Kabinet, Jakarta, Rabu (6/6).

Ia menegaskan, calon pendamping Jokowi dalam pilpres 2019 tersebut merupakan sosok yang dapat bekerja sama dengan Jokowi. Selain itu, diyakini sosok tersebut tak akan mengurangi elektabilitas Jokowi.

"Yang jelas yang bisa bekerja sama dengan Pak Jokowi. Dan tentunya kalau dipasangkan bukan mengurangi elektabilitas Jokowi," kata dia.

Menjelang tahapan pendaftaran pilpres 2019, Presiden Jokowi memang belum menentukan calon pendampingnya. Kendati demikian, sejumlah tokoh mengaku siap mendampingi Jokowi.

Di antaranya adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang mengaku telah mendapatkan dukungan dari kalangan santri. Sejumlah nama lainnya adalah Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PPP Muhammad Rohimurmuziy, dan tokoh negara lainnya, seperti mantan ketua MK Mahfud MD dan mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo.

PDI Perjuangan (PDIP) pun sedang mencari pendamping yang cocok sebagai cawapres Jokowi. Sebelum memilih orang, partai berlambang banteng itu telah menyiapkan kriteria cawapres pendamping Jokowi.

Salah satu syaratnya, dia harus sosok yang rajin turun ke masyarakat. "Ciri kepemimpinan adalah dia bergerak ke bawah. Dia harus memahami siapa yang dipimpinnya," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Kedua, PDIP mempertimbangkan cawapres berasal dari kalangan partai politik. Alasannya, parpol menjalankan fungsi kaderisasi kepemimpinan. "Bagi PDI Perjuangan, alangkah lebih baiknya mereka melalui kaderisasi internal partai politik," ujar Hasto.

photo
Infografis Potensi Cawapres 2019

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement