Senin 04 Jun 2018 15:32 WIB

Polri Usut Aliran Dana Terduga Teroris di Unri

Polisi masih melakukan tindakan represif untuk preventif di seluruh Indonesia.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Tim Densus 88 bersama tim Gegana Brimob Polda Riau membawa barang yang mencurigakan dari area penggeledahan gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus Universitas Riau (UNRI) di Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Tim Densus 88 bersama tim Gegana Brimob Polda Riau membawa barang yang mencurigakan dari area penggeledahan gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus Universitas Riau (UNRI) di Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri akan menelusuri aliran dana terduga teroris uang ditnangkap saat penggerebekan di Universitas Riau (Unri) pada Sabtu (2/6) lalu. Diketahui bahwa seorang tersangka MNZ berperan dalam perakitan bom. Polri berupaya menelusuri asal muasal maupun pemesan dalam perakitan bom tersebut.

"Pasti kita telusuri (aliran dana). Tim itu pasti bercabang dan ada subtim termasuk tim yang akan melakukan penyelidikan scientific identification di bidang anggaran," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal di Mabes Polri Jakarta, Senin (4/6).

Polisi akan menelusuri aliran dana dari bukti elektronik yang dimiliki MNZ. Terlebih, Iqbal mengatakan, adanya keterkaitan antara MNZ dan penyerang di Mapolda Riau. Para tersangka diketahui termasuk dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang belakangan ini melakukan teror.

"Ada koneksi memang dari bukti yang kita miliki, baik digital dan lain-lain, bahwa ada koneksi dengan penyerang Mapolda Riau yang kami lumpuhkan," ungkap Iqbal.

Iqbal menambahkan, polisi masih melakukan tindakan represif untuk preventif di seluruh Indonesia. Polisi berkomitmen agar tak kecolongan dari teroris. "Kita ingin bulan suci Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, dan seterusnya aman, nyaman, dan kondusif bagi siapa saja di republik ini," kata dia.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror melakukan penggeledahan di Unri pada Sabtu (2/6). Dari penggeledahan dan pengembangan perkara, tiga orang diamankan. Tersangka yang diamankan adalah MNZ (33 tahun). Lalu, RB alias D (34 tahun) dan OS alias K (32 tahun) juga diamankan. Mereka bertiga merupakan mantan mahasiswa Unri.

Menurut keterangan Polri, tiga terduga teroris tersebut diduga akan melakukan penyerangan terhadap kantor-kantor DPR RI dan DPRD. Penggeledahan yang dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik itu, selain terhadap sejumlah tersangka, mengamankan pula sejumlah bom siap ledak dan bahan peledak.

Sejumlah barang yang diamankan di antaranya bom pipa besi yang sudah jadi sebanyak dua buah, bahan peledak TATP (triacetone triperoxide) yang sudah jadi, serta bahan peledak lain seperti Pupuk KNO3, Sulfur, Gula, Arang. Diamankan pula busur panah dua buah dan anak panahnya delapan buah, senapan angin satu buah, serta granat tangan rakitan satu buah.

Arif Satrio Nugroho

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement