REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian Daerah Riau meringkus tiga orang terduga teroris di Universitas Riau, Pekanbaru, Sabtu (2/6). Polda Riau bersama Densus 88 Antiteror sebelumnya melakukan deteksi selama lebih dari dua minggu sebelum melakukan penggerebekan.
"Dua minggu sudah (mulai) dilidik (penyelidikan)," kata Kapolda Riau Inspektur Jenderal Polisi Nandang dalam keterangan resmi, Sabtu (2/6) malam.
Awalnya, kata dia, Polda Riau bersama dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror berencana melakukan penggerebekan tersebut pada Jumat (1/6). Namun, penggerebekan itu urung dilakukan atas dasar beberapa pertimbangan.
"Baru bisa dilakukan hari Sabtu," ujarnya.
(baca: Tiga Terduga Teroris di Riau Target Ledakkan Gedung DPR)
Sebelum melakukan penggerebekan, polisi terlebih dahulu telah mengumpulkan data terkait dengan siapa, bagaimana, dan bentuk aktivitas mencurigakan di perguruan tinggi negeri terbesar di Riau tersebut.
"Setelah memperoleh data awal akurat, tentang siapa, bagaimana, akan lakukan apa, sudah diketahui sedari awal, baru digerebek," katanya.
Densus 88 Antiteror bersama Gegana Polda Riau, Sabtu (2/6) siang, menggerebek Gedung Gelanggang Mahasiswa, yang berlokasi di kampus Universitas Riau. Penggerebekan melibatkan personel Brimob bersenjata lengkap dan Gegana serta Inafis.
Dari penggerebekan itu, Polisi mengamankan tiga terduga teroris masing-masing berinisial Z, B, dan K.
Nandang menyebut ketiga terduga tersebut merupakan alumni Jurusan Pariwisata dan Jurusan Komunikasi dan Administrasi NegaraUniveritas Riau tahun angkatan 2002 hingga 2005.
Ia mengatakan bahwa polisi hingga saat ini masih terus memintai keterangan para terduga teroris tersebut, termasuk mendalami afiliasi jaringan mereka.