Sabtu 02 Jun 2018 17:19 WIB

Prabowo Disindir Umrah Politik, Gerindra: Ada yang Panik

Prabowo, Sohibul Uman dan Amien Rais melakukan ibadah umrah dalam waktu bersamaan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Andre Rosiade
Foto: Facebook
Andre Rosiade

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, melakukan ibadah umrah dalam waktu yang hampir berbarengan. Akibatnya ada pihak yang menyindir bahwa sebaiknya ibadah umrah tidak ditumpangi dengan agenda politik.

Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade, membantah jika Prabowo Subianto melakukan umrah politik seperti yang dituduhkan oleh lawan politiknya. Menurutnya pihak-pihak yang menuding Prabowo melakukan umrah politik sebenarnya sedang panik. Sehingga, menurut Andre, mereka mengeluarkan pernyataan yang tidak masuk akal.

"Tidak perlu ditanggapi mereka nyinyir Pak Prabowo. Saya kira karena mereka panik jadi mengeluarkan kata-kata umrah politik," ucapnya, Sabtu (2/6).

Menurutnya Prabowo dan Amien Rais hanya sekadar umrah biasa tidak ada niatan untuk membahas pilpres di Tanah Suci. Memang kebetulan mereka memiliki jadwal umrah yang hampir bersamaan, dan tidak ada koordinasi. Apalagi Prabowo berangkat belakangan dari Eropa, dan Amien Rais berangkat lebih dulu dari Indonesia. Bahkan Amien Rais sudah Madinah lebih dulu.

"Beliau-beliau ini kan sudah sering berkomunikasi. Jadi pasti mereka menghubungi satu sama lain ketika mengetaui kalau ternyata mereka punya jadwal umrah yang beririsan. Bertemulah mereka untuk bersilaturahim di sana," kata Andre.

Baca juga: FPI: Pertemuan HRS, Prabowo, Amien Bahas Rekomendasi PA 212

Sementara itu, Politikus Partai PAN Yandri Susanto, mengatakan bahwa umrah adalah sesuatu yang biasa dilakukan oleh umat Islam. Kemudian kalaupun ada pembahasan mengenai capres juga sesuatu yang biasa. Bahkan menurutnya, justu hal itu lebih bagus kalau dibicarakan di Tanah Suci. Dengan harapan hasil pertemuannya itu baik untuk bangsa Indonesia.

Meski demikian, Yandri Susanto, tidak menampik akan ada pembicaraan mengenai Pilpres 2019 mendatang. Sebab tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan pertemuan meski tidak dikoordinasi sejak awal setelah mereka menunaikan umrah. "Bisa saja mereka bertemu dan banyak membicarakan banyak hal. Serta mendoakan Indonesia yang terbaik untuk Indonesia," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dari Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno mengaku, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan memiliki beberapa agenda bersama, Amien Rais dan Ketua Umum PKS Sohibul Iman. Ketiganya akan melakukan sejumlah kunjungan dan umrah bersama.

Ibadah umrah rencananya akan dilakukan di bulan Ramadan, tepatnya mulai 2 Juni. Sandiaga mengatakan mereka ingin mendaparkan keberkahan Ramadan dengan beribadah ke Tanah Suci. Mereka juga akan berdoa untuk bangsa Indonesia.

Indonesia, kata Sandiaga, sedang mengalami periode stagnasi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan ketidakmampuan pemerintah menciptakan lapangan kerja.

"Kan sebagian dari ulama mengutip bahwa keberkahannya utamanya bulan suci Ramadan diisi dengan ibadah dan umrah di bulan suci sama saja berhaji bersama Rasulullah," tutur pria yang menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement