Sabtu 02 Jun 2018 17:20 WIB

Warga Jabar Cermati Lima Hal Ini dari Calon Pilkada

Menjelang pemilihan 27 Juni 2018, pemilih harus mencermati paslon dari banyak aspek.

Ilustrasi Pilkada
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ilustrasi Pilkada

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pakar yang juga Guru Besar Ilmu Politik, Hukum dan Pemerintahan Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Asep Warlan, mengimbau agar pemilih jeli untuk mencermati setiap pasangan calon yang berlaga di Pilgub Jawa Barat 2018. Dia berharap menjelang Pilgub Jawa Barat pada 27 Juni 2018, para pemilih mencermati pasangan calon dari sejumlah aspek. 

Ada lima aspek yang perlu dicermati dari paslon Pilgub Jawa Barat 2018. Aspek yang pertama, ia menyebutkan, figur atau ketokohan pasangan calon harus memiliki integritas, kapasitas, pengalaman, keluasan jaringan, serta keberpihakan kepada rakyat.

Aspek kedua, dia menuturkan, visi, misi, dan program pasangan calon. Ketiga, partai politik pengusung pasangan calon.

Keempat, cermati strategi atau cara memenangkan kompetisi. Terakhir ialah ketika kalah tetap setia mengabdi kepada masyarakat. 

Dia menambahkan kecermatan diperlukan agar pemimpin terpilih benar benar bisa membawa perubahan. “Apalagi pilkada terkait dengan peristiwa politik, hukum, budaya, akademik, dan peristiwa ekonomi, yang berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat," kata Asep Warlan pada acara sosialisasi Pilgub Jabar 2018 di Aula Program Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Jalan Merdeka Kota Bandung, Sabtu (2/6).

Komisioner KPU Jawa Barat Divisi SDM dan Hubungan Partisipasi Masyarakat Nina Yuningsih menilai perlunya pemahaman terhadap pasangan calon merupakan hasil riset sekitar tahun 2016. "Selama ini visi, misi, dan program pasangan calon selalu luput dari perhatian," katanya.

Materi yang dikampanyekan pasangan calon pun cenderung janji-janji yang sulit direalisasikan karena tidak relevan dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). "Oleh karena itu, sering ada perbedaan antara yang dikampanyekan dengan saat seorang pemimpin terpilih," kata dia.

Pelaksanaan pemilu biasanya juga terkendala keengganan dan ketidaktahuan masyarakat atau pemilih dalam memberikan hak politiknya. Karena itu, pemilih harus cermat memahami visi, misi, dan program pasangan calon seperti dapat mengatasi persoalan-persoalan di Jawa Barat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement