REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendikiawan muslim dan juga tokoh ekonom Indonesia Prof. Muhammad Dawam Rahardjo (76 tahun) tutup usia di Rumah Sakit Fatwamati, Jakarta Selatan, sekitar pukul 21.55 WIB. Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengucapkan belasungkawa melalui akun media sosialnya.
"Innalillahi wanna ilaihi rojiuun. Mari Kita doakan yg terbaik, bpk Prof. M. Dawam Rahardjo barusan menghembuskan nafas terakhir kembali ke haribaan-Nya. Alfatihah... Insya Allah, husnulkhotimah," tulis Jimly dalam akun twitternya, Rabu (30/5).
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, kesehatan Dawam memang sudah mengalami penurunan. Hal itu akibat penyakit komplikasi yang dideritanya. Bahkan Dawan sering menjalani perawatan di rumah sakit atas penyakitnya tersebut.
Semasa hidupnya, Dawam dikenal sebagai cendekiawan Muslim ahli ekonomi, aktivis sosial, budayawan, pemikir Islam, cerpenis, dan juga penafsir. Dawam juga pernah mendorong pengembangan lembaga zakat dan wakaf. Dawam dilahirkan di solo, tepatnya pada tanggal 20 April 1942. Dawam adalah anak sulung dari delapan bersaudara, putra dari pasangan Muhammad Zuhdi Rahardjo dan Muthmainnah.
Beberapa karyanya yang terkenal adalah "Esai-esai Ekonomi Islam", "Intelektual, Intelegensia, dan Perilaku Politik Bangsa", "Risalah Cendekiawan Muslim", "Perspektif Deklarasi Makkah, Menuju Ekonomi Islam", "Masyarakat Madani, Kelas Menengah dan Perubahan Sosial", "Ensiklopedia Al-Quran, Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep Kunci", "Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi", dan "Islam dan Transformasi Sosial Budaya".