Rabu 30 May 2018 22:39 WIB

Panglima TNI Apresiasi Langkah Polri Atasi Teroris

TNI-Polri adalah kekuatan besar yang menjaga NKRI.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dan Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi di Makorem 162/Wira Bhakti, Mataram, NTB, Rabu (30/5) malam.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dan Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi di Makorem 162/Wira Bhakti, Mataram, NTB, Rabu (30/5) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengapresiasi tindakan Polri yang mampu bergerak cepat dalam mengatasi kasus terorisme beberapa waktu lalu. Hadi menilai, Polri bersama TNI tentunya mampu mengatasi segala persoalan dan gangguan yang ada.

"Kami meyakini semuanya bisa diatasi dan saya sangat hargai kerja keras Kepolisan dengan pimpinan Pak Tito, dalam waktu satu kali 24 jam mampu mengungkap siapa yang ada di belakang itu," ujar Hadi saat Safari Ramadhan di Makorem 162/Wira Bhakti, Mataram, NTB, Rabu (30/5) malam.

TNI, kata dia, akan mendukung apa yang menjadi kebijakan kepolisian dan langkah kepolisian demi tegaknya NKRI. Hadi menyampaikan, banyak negara-negara di luar yang menginginkan Indonesia damai dan aman seperti sekarang ini. Bersama Polri, TNI bertekad menjaga dan pertahankan wilayah NKRI.

"Saat ini saya bersama Kapolri melaksanakan Safari Ramadhan berkeliling wilayah-wilayah untuk sampaikan bahwa masyarahat tidak pelru khawatir dengan kejadian (teror) kemarin," ucap dia

Dalam menjaga kedaulatan NKRI, Hadi menegaskan TNI dan Polri tak bisa bertindak sendiri dan membutuhkan dukungan dari masyarakat, alim ulama, dan tokoh masyarakat.

"TNI-Polri adalah kekuatan yang besar menjaga NKRI, namun sekali lagi tanpa dukungan tokoh agama, tokoh masyarakat, kami tak akan bisa bekerja maksimal," katanya.

Hadi menjelaskan, saat ini pemerintah sedang membangun infrastruktur seperti tol laut, jalan lintas Sumatra, rel kereta di Sulawesi dan Kalimantan, semua dalam rangka meningkatkan perekonomian dan membangun konektivitas antarpulau.

"Insya Allah 2040 Indonesia akan masuk peringkat empat ekonomi dunia, sehingga yang kira harapkan Indonesia jadi negara yang ekonomi maju, Insya Allah akan tercapai," lanjutnya.

Untuk mencapai hal tersebut tentu dibutuhkan faktor keamanan dan kondusivitas yang baik agar merangsang para investor datang. "Saya ingin mengajak seluruh komponen masyarakat mari sama-sama merapatkan barisan jaga NKRI yang kita cintai bersama ini," kata Hadi menambahkan.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menilai saat ini aparat kepolisian masih mampu menangani ancaman terorisme. Karena itu, ia meminta kepolisian untuk menegakan hukum terkait serangan yang terjadi.

"Saya melihat polisi masih mampu mengatasi masalah," kata Hidayat.

 

Namun, jika aparat kepolisian tak mampu menangani ancaman terorisme, kepolisian dapat menyampaikan permintaan bantuan. Lebih lanjut, Hidayat menilai untuk menghidupkan kembali Koopssusgab diperlukan kajian yang lebih mendalam.

"Saya tidak mengatakan tidak perlu. Perlu atau tidak perlu, perlu dikaji lagi lebih obyektif dan lebih kuat lagi," kata dia.

Baca:  Koopssusgab Dihidupkan, Koopssusgab Ditolak

Ia mengatakan, perlunya payung hukum untuk mengaktifkan kembali Koopssusgab sehingga tak menyebabkan adanya masalah di kemudian hari. Kendati demikian, ia tak membantah pasukan gabungan TNI ini memang diperlukan di lapangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement