Senin 28 May 2018 16:44 WIB

Pemkot Solo Antisipasi Pasar Tumpah Jelang Lebaran

Pemerintah daerah telah menyiapkan lokasi pedagang berjualan.

Rep: Andrian Saputra./ Red: Friska Yolanda
Kendaraan melintasi pasar tumpah yang berpotensi menimbulkan kemacetan saat arus mudik. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kendaraan melintasi pasar tumpah yang berpotensi menimbulkan kemacetan saat arus mudik. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Dinas Perdagangan Kota Solo memetakan sejumlah  titik yang rawan terjadi pasar tumpah jelang Lebaran. Ada 15 titik yang menjadi perhatian mulai dari Jalan Slamet Riyadi, Jalan Yos Sudarso dan Pasar Kleco, Pasar Jongke, Pasar Legi, dan beberapa pasar tradisional lainnya. Pedagang diharapkan tak menjual dagangannya hingga memenuhi jalan protokol. 

Berkaitan dengan pasar tumpah ini mulai dari H-7 dan sampai H+7 kita antisipasi di lima belas titik. Pedagang ini musiman dan kita prediksi akan naik 10 persen tahun ini jangan sampai berjualan sampai jalan, kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo Subagiyo, Senin (28/5). 

Kendati demikian, pedagang diperbolehkan tetap berjualan dengan mengikuti arahan tempat yang sudah ditetapkan. Subagyo mengatakan Pemkot Solo memperbolehkan pedagang musiman yang menjual ketupat, bunga, kue lebaran dan lainnya untuk mengisi ruang-ruang yang masih kosong di pasar tradisional terdekat. 

Selain di dalam pasar, Pemkot Solo juga menyediakan ruang di tiap parkiran di pasar tradisional agar dapat digunakan pedagang musiman. Pedagang musiman juga diperbolehkan untuk berjualan di trotoar atau halaman depan pasar. Untuk itu, jelas Subagyo pihaknya pun telah membentuk tim gabungan dari Dinas Perdagangan, Linmas dan Satpol PP untuk mengawasi pedagang musiman tersebut. 

Di lain sisi, Dinas Perdagangan Kota Solo pun telah mengumpulkan kepala pasar tradisional se-Kota Solo. Kepala pasar diminta untuk turut memantau ketersediaan barang dan mengantisipasi gejolak harga di pasaran serta turut menjaga keamanan pangan. 

Dan barangkali ada penimbunan kita sudah koordinasi dengan siber pangan, dan kaitan dengan gejolak harga ini kita koordinasi dengan TPID juga, katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement