REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR- Keluarga korban keracunan tutut di Bogor mendapatkan bantuan infus. Infus merupakan hal yang sangat dibutuhkan para korban karena ada beberapa warga yang dirawat di rumah sendiri, bukan di rumah sakit.
"Tim medis kami datang untuk memberikan bantuan infus karena informasi di lokasi yang dibutuhkan adalah infus. Selain itu, tim juga melakukan cek medis standar untuk melihat perkembangan kondisi korban," kata salah satu Tim Badra Bima Arya, Irni Arnita, dalam keterangan tertulis, Senin (28/5).
Irni mengungkapkan, para korban sempat kekurangan infus di lokasi. Selain itu, keluhan dari para korban berupa mual, muntah, pusing, hingga demam, dan tidak bisa makan membuat cairan infus menjadi hal yang sangat penting bagi para korban.
Meskipun demikian, sebagian besar korban kondisinya sudah membaik dan dapat beristirahat lebih tenang daripada sebelumnya. Selain itu, Irni menambahkan, suhu tubuh para korban sudah kembali normal sehingga kondisi mereka diharapkan akan segera sehat seperti semula.
Sebelumnya, sekitar 61 warga Kampung Sawah, Tanah Baru, Bogor Utara, Kota Bogor, keracunan makanan yang diduga berasal dari olahan tutut yang dikonsumsi setelah berbuka puasa. Para korban bukan hanya orang dewasa, melainkan juga didominasi anak-anak.
Terkait hal tersebut, para korban langsung dilarikan ke Puskesmas Bogor Utara pada Jumat (25/5). Sementara itu, korban yang lebih parah dirujuk ke beberapa rumah sakit, yakni RS Azra, RS Mulya, RS BMC, RS PMI, dan RSUD Kota Bogor.