Sabtu 28 Jul 2018 01:54 WIB

Keracunan Makanan di Sukabumi Bertambah di Sukaraja 

Mereka memakan keong sawah yang dibeli pada hari yang sama.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Friska Yolanda
Korban keracunan makanan tutut atau keong sawah masih menjalani perawatan di RS Setukpa Polri Sukabumi Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi Kamis (26/7).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Korban keracunan makanan tutut atau keong sawah masih menjalani perawatan di RS Setukpa Polri Sukabumi Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi Kamis (26/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Keracunan makanan akibat mengonsumsi makanan tutut atau keong sawah di Kabupaten Sukabumi terus bertambah. Sebabnya, puluhan warga yang keracunan tersebut baru diketahui aparat setempat pada Jumat (27/7). 

Padahal, warga mengalami gejala keracunan sejak Senin (23/7). Informasi yang diperoleh menyebutkan, warga yang mengalami gejala keracunan tersebut berada di dua desa, yakni Desa Sukamekar dan Desa Cisarua, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. 

Mereka juga mengalami keracunan makanan tutut yang sama dengan yang dialami warga dua kecamatan lainnya di Sukabumi yakni Kecamatan Kadudampit dan Cisaat. Warga di tiga kecamatan ini sama-sama membeli tutut dari pedagang keliling pada hari yang sama, Ahad (22/7).

Camat Sukaraja Yudi Mulyadi mengatakan, kasus keracunan di wilayahnya terjadi di dua desa. "Pertama di Desa Sukamekar yang dialami santriwati dari Ponpes Darulmutaalimin dan kedua  10 orang warga Desa Cisarua," imbuh dia kepada wartawan Jumat malam.

Data ini, kata Yudi, bersifat sementara karena masih terus dilakukan pendataan di lapangan. Namun, informasi yang diperolehnya, mereka membeli makanan tutut seharga Rp 2.000 per bungkus dari pedagang keliling pada Ahad 22 Juli 2018 lalu.

Selepas makan, ada sebagian warga yang merasakan gejala keracunan seperti mual, pusing, dan sakit perut pada Senin malam. Kejadian ini tidak dilaporkan kepada aparat pemerintahan desa dan kecamatan. Diduga, warga fokus pada penanganan terhadap korban keracunan. 

Kepala Desa Sukamekar Ernalia kepada wartawan mengatakan, para korban keracunan tersebut ditangani oleh bidan desa yang ada di wilayah tersebut. Namun, korban akhirnya dibawa berobat ke mantri di Desa Sukamekar dan sebagian di antaranya dibawa ke rumah sakit Hermina Sukaraja dan RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Kini semua korban sudah dipulangkan dari rumah sakit karena kondisinya membaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement