Rabu 25 Jul 2018 14:33 WIB

Warga Keracunan Keong Sawah, Bupati Tetapkan KLB

Korban keracunan tutut di Sukabumi bertambah menjadi 55 orang.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Friska Yolanda
Korban keracunan makanan tutut di Desa Citamiang Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi masih ditangani petugas medis di posko kesehatan di lokasi kejadian Rabu (25/7)
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Korban keracunan makanan tutut di Desa Citamiang Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi masih ditangani petugas medis di posko kesehatan di lokasi kejadian Rabu (25/7)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan kejadian luar biasa (KLB) kasus keracunan makanan tutut atau keong sawah. Pasalnya, jumlah korban keracunan terus bertambah.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, jumlah korban keracunan hingga Rabu (25/7) siang mencapai 55 orang. Dari 55 orang korban keracunan satu di antaranya meninggal dunia pada Selasa (24/7).

"Pantauan terakhir masih ada peningkatan pasien korban keracunan," ujar Bupati Sukabumi Marwan Hamami kepada wartawan disela-sela kunjungannya ke lokasi keracunan di Kampung Kebon Kawung Desa Citamiang, Kecamatan Kadudampit.

Pada Rabu pagi, tercatat ada 52 orang yang menjadi korban keracunan keong sawah tersebut. Pada siangnya, korban bertambah tiga orang. Mereka diketahui masih anak-anak.

Baca juga, Tutut Maut Tewaskan Satu Orang

Sebabnya, kata Marwan, selama ini keluarga atau warga tidak hapal anaknya tersebut mengalami gejala keracunan karena dianggap masuk angin. Setelah banyak warga yang mengalami keracunan, barulah mereka memeriksakan anaknya tersebut.

Oleh karena itu, kata Marwan, kini petugas gabungan yang berasal dari RT, RW, aparat desa, puskesmas dan kepolisian melakukan penyisiran ke sejumlah titik. Hal ini untuk memantau korban keracunan yang kemungkinan belum ditangani secara medis. Ia berharap tidak ada lagi penambahan korban keracunan.

Salah seorang keluarga korban keracunan di Kampung Kebon Kawung Desa Citamiang, Sudita (35 tahun) mengatakan, anggota keluarganya yang mengalami gejala keracunan mencapai 10 orang. "Mereka mengalami mual-mual, muntah, dan buang air besar," ujar dia.

Mereka mengalami gejala keracunan setelah makan tutut atau keong sawah yang dijual pedagang keliling pada Ahad (25/7). Kini, dari 10 orang anggota keluarganya lima di antaranya masih dirawat di rumah sakit dan yang lainnya telah dipulangkan karena kondisinya membaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement