Rabu 23 May 2018 05:00 WIB

Ditolak, Ustaz Felix Siauw Tetap Ceramah di Bandung Barat

Ustaz Felix dilarang memberikan ceramah mengarah ke politik dan SARA.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ustadz Felix Siauw, memberikan ceramah saat acara Silaturahmi Mualaf Se-Bandung Raya di Masjid TSM, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ustadz Felix Siauw, memberikan ceramah saat acara Silaturahmi Mualaf Se-Bandung Raya di Masjid TSM, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BANDUNG -- Ustaz Felix Siauw dipastikan tetap akan memberikan ceramah di Masjid Al-Irsyad, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung, Rabu (23/5) sekitar pukul 09.00 WIB. Meskipun yang bersangkutan ditolak kehadirannya oleh puluhan organisasi masyarakat (ormas) Islam di Bandung Barat.

Kepastian tersebut diperoleh setelah pertemuan dilakukan antara perwakilan sejumlah ormas Islam, pihak panitia, dan Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat, Selasa (22/5).

Haerudin, perwakilan Kementerian Agama (Kemenag) Bandung Barat, mengungkapkan bahwa kegiatan ceramah Ustaz Felix Siauw akan tetap dilaksanakan. Namun, kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut adalah Ustaz Felix hanya boleh berceramah dengan durasi satu jam dari waktu yang sebelumnya diberikan, yaitu 1,5 jam.

"Kegiatan tetap dilaksanakan besok, tapi durasinya jadi satu jam dan tidak ada tanya jawab dengan jamaah," ujarnya, Selasa (22/5).

Dia mengatakan, Ustaz Felix diminta agar tidak keluar koridor dalam memberikan ceramah, yaitu tentang "Meraih Cinta Illahi dengan Ramadan yang Terbaik". Bahkan, Ustaz Felix diminta tidak memberikan ceramah yang mengarah ke persoalan politik, aliran, maupun SARA.

Sekitar kurang lebih 59 ormas Islam, ormas kepemudaaan, kelompok nasionalis, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan pesantren di Bandung Barat menolak kehadiran Ustaz Felix Siauw. Sosok ustaz tersebut direncanakan hadir mengisi ceramah di Masjid Al-Irsyad, Kota Baru Parahyangan, Rabu (22/5) sekitar pukul 11.00 WIB.

"Kita bukan menolak pengajiannya. Kita sangat mendukung syiar Islam, apalagi saat ini bulan Ramadan. Kita tolak Felix Siauw karena ada jejak digital yang menurut ormas Islam dan pesantren cukup meresahkan," ujar Wakil Ketua Pemuda Anshor Jawa Barat Edi Rusyandi, Selasa (22/5).

Ia menuturkan, dalam jejak digital tersebut (media sosial), diketahui bahwa yang bersangkutan banyak memuat ujaran kebencian, sentimen terhadap kelompok Islam lain, terutama menyangkut ideologi bangsa, yaitu Pancasila.

 

"Selama ini, Felix sering mengampanyekan politik khilafah Islamiyah. Konsep politik khilafah Islamiyah bertentangan dengan Pancasila. Banyak pernyataan (juga) soal nasionalisme haram, yang membuat kita tersinggung," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement