Selasa 22 May 2018 00:04 WIB

Jokowi Pastikan Perluasan Bandara Minangkabau Rampung 2019

Perluasan BIM dinilai merupakan kebutuhan yang mendesak.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Jokowi meresmikan kereta api Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Senin (21/5).
Foto: Debbie Sutrisno/Republika
Presiden Jokowi meresmikan kereta api Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Senin (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Presiden Joko Widodo memastikan proyek perluasan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Sumatra Barat bisa rampung paling tidak akhir 2019 mendatang. Perluasan bandara ini meliputi area keberangkatan dan kedatangan, sekaligus menyempurnakan koneksinya dengan Stasiun BIM yang baru saja diresmikan.

Presiden menjelaskan, perluasan BIM nantinya diyakini bisa menambah kapasitas penumpang menjadi 5,7 juta orang per tahun. Angka ini naik dua kali lipat dibanding kapasitas BIM saat ini yang 'hanya' 2,7 juta penumpang per tahun. Apalagi di musim Lebaran, BIM dipenuhi orang rantau yang pulang kampung.

"Saya sudah tanya langsung Dirut Angkasa Pura II. Katanya, rampung 2019 dan itu berarti sesuai dengan prediksi kami," kata Jokowi usai meresmikan KA Minangkabau Ekspres dan Stasiun BIM, Senin (21/5).

Sebelumnya, Executive General Manager Angkasa Pura II Cabang BIM, Dwi Ananda Wicaksana mengatakan bahwa kepadatangan penumpang di BIM juga kerap terjadi saat 'musim umrah'. Selama periode ini, tak jarang dijumpai jamaah umrah yang terpaksa duduk lesehan di terminal keberangkatan atau kedatangan penumpang.

 

Menurutnya, perluasan BIM merupakan kebutuhan yang mendesak. Apalagi Pemprov Sumbar sendiri sedang gencar mempromosikan pariwisatanya, termasuk melobi sejumlah maskapai untuk membuka rute penerbangan langsung dari dan menuju Padang.

AP II juga akan membangun 7 apron tambahan, dari jumlah apron eksisting saat ini sebanyak 7 area. Artinya, bila selesai dibangun nanti BIM akan memiliki 14 tempat parkir pesawat. Dwi Ananda, menyebutkan bahwa pembangunan 7 apron tambahan dan sejumlah fasilitas penunjung lainnya diperkirakan menelan biaya Rp 80 miliar. Namun angka sebesar ini diyakini sepadan dengan adanya tambahan penerbangan, seiring bertambahnya kapasitas parkir pesawat. Ditargetkan, pembangunan apron baru akan rampung sebelum Lebaran Haji pada Agustus 2018 nanti.

Meski begitu, Dwi sendiri belum bisa memastikan berapa jumlah tambahan penerbangan yang akan ditampung BIM. Sebagai gambaran, saat ini BIM melayani 40 kedatangan pesawat dan 40 keberangkatan pesawat. Artinya dalam satu hari, sejak pukul 04.00 pagi hingga pukul 24.00 malam, BIM melayani 80 penerbangan. 

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement