Senin 21 May 2018 16:40 WIB

Ibu-Ibu Tertular HIV karena Suami Sering Jajan di Luar

Selain ibu-ibu, penderita HIV/AIDS di Kabupaten Bandung Barat dari kalangan LGBT.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Aksi peduli HIV/AIDS.
Foto: Antara
Aksi peduli HIV/AIDS.

REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH -- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bandung Barat mengungkapkan bahwa hingga pertengahan 2018, jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 298 orang tersebar di 16 kecamatan. Mayoritas penderita HIV/AIDS itu adalah ibu rumah tangga yang tertular karena suami-suaminya sering jajan di luar.

Kemudian, sebanyak 10 persen didominasi oleh pelaku yang berasal dari kalangan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). "Tren profesinya 14 persen ibu rumah tangga, kemudian usia remaja dan produktif yang LGBT dan trennya naik," kata Kepala KPA Bandung Barat, Lili Koemadi Antoro, Senin (21/5).

Lili berkata, berdasarkan pengakuan komunitas LGBT di Bandung Barat, total komunitas tersebut mencapai 2.000 kelompok. "Mereka banyak berkomunikasi melalui aplikasi khusus yang dimiliki," katanya.

Kecamatan Lembang dan Padalarang diketahui sebagai wilayah paling banyak penderitanya di Kabupaten Bandung Barat. "Di Kecamatan Lembang dan Padalarang banyak (penderita). Karena menjadi tempat pelayanan berobat oleh penderita. Sementara pada 2017, sebanyak enam orang penderita meninggal," ujar dia.

Guna menekan HIV/AIDS, Lili mengaku terus melakukan sosialisasi ke tiap desa serta membentuk desa peduli AIDS. Saat ini, dia mengatakan, sebanyak 22 desa telah membentuk desa peduli AIDS dari 165 desa yang ada.

"Fungsinya untuk memfilter. Desa peduli ini diisi oleh seluruh elemen masyarakat dan surat keputusannya dari kepala desa," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement