Ahad 20 May 2018 00:23 WIB

Antara Mubaligh Rekomendasi Kemenag dan Ustaz Pilihan Umat

Daftar ustaz rekomendasi Kemenag dinilai telah mengkotak-kotakan mubaligh.

Ustaz Abdul Somad menerima penghargaan saat Acara penganugerahan Tokoh Perubahan Republika di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (10/4).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ustaz Abdul Somad menerima penghargaan saat Acara penganugerahan Tokoh Perubahan Republika di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Muhyiddin, Lida Puspaningtyas, Kiki Sakinah, Febrian Fachri, Dian Erika Nugraheny,  Novita Intan

JAKARTA -- Daftar mubaligh rekomendasi yang Kementerian Agama (Kemenag) menimbulkan polemik. Silang pendapat pun hadir. Sejumlah dai yang masuk dalam daftar tersebut memilih namanya lebih baik tidak dicantumkan.

Kemenag mengeluarkan daftar rekomendasi mubaligh yang bisa dijadikan rujukan umat. Namun, dari 200 nama mubaligh yang masuk daftar itu, sejumlah nama ustaz tidak tertera. Seperti Ustaz Abdul Somad, Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Hanan Attaki, dan Ustaz Khalid Basalamah yang 'merajai' laman Youtube. Selain itu tidak ada juga nama KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya), Ustaz Fadlan Garamatan, Ustaz Felix Siauw, dan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku telah menerima banyak pertanyaan dari masyarakat terkait nama mubaligh yang bisa mengisi kegiatan keagamaan mereka. "Selama ini, Kementerian Agama sering dimintai rekomendasi muballigh oleh masyarakat. Belakangan, permintaan itu semakin meningkat, sehingga kami merasa perlu untuk merilis daftar nama mubaligh," ujar Lukman dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (18/05).

Lukman menjelaskan, pada tahap awal Kemenag merilis 200 daftar nama mubaligh. Menurut Menag, ratusan mubaligh tersebut dipilih karena memenuhi tiga kriteria yaitu mempunyai kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi.

Daftar nama ini merupakan rilis awal yang dihimpun dari masukan tokoh agama, ormas keagamaan, dan tokoh masyarakat. Jumlah daftar ini tentu akan terus bertambah seiring masukan dari berbagai pihak.

photo
Ustaz Abdul Somad saat sesi foto untuk tokoh Perubahan Republika.

Namun, para muballigh yang belum masuk dalam daftar ini, bukan berarti tidak memenuhi tiga kriteria tersebut. "Artinya, data ini bersifat dinamis dan akan kami update secara resmi," ucap Lukman.

Lukman berharap rilis daftar nama muballigh ini bisa memudahkan masyarakat dalam mengakses para penceramah yang mereka butuhkan. Langkah ini diharapkan akan memperkuat upaya peningkatan kualitas kehidupan beragama sesuai misi Kementerian Agama.

 Awalnya (Ustaz Somad) ada (masuk daftar). Beliau tidak bersedia untuk dimasukin.

Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag), Khoiruddin menjelaskan tentang tidak dimasukkannya Ustaz Abdul Somad (UAS) dan sejumlah ustaz lainnya ke dalam daftar 200 mubalig yang direkomendasikan Kemenag. Menurut dia, Ustaz Somad tidak bersedia dimasukkan ke daftar tersebut.

"Awalnya ada (masuk daftar). Beliau tidak bersedia untuk dimasukin. Karena tanpa dimasuki sudah banyak yang panggil jadwal sangat padat hingga dua tahun ke depan," ujar Khoiruddin saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat (18/5).

Baca Juga: Kemenag Rekomendasikan 200 Mubalig di Bulan Ramadhan

photo
Ustaz Adi Hidayat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement